Senin 21 May 2018 12:11 WIB

Menteri BUMN Harapkan Ada Politeknik Perkeretaapian

Politeknik perkeretaapian akan berdampak baik pada ketersediaan SDA.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan pernyataan usai membuka program magang mahasiswa bersertifikat di 68 perusahaan BUMN di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Ahad (20/5).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan pernyataan usai membuka program magang mahasiswa bersertifikat di 68 perusahaan BUMN di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Ahad (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengharapkan adanya politeknik perkeretaapian. Hal itu ia uangkapkan saat membuka program magang mahasiswa bersertifikat di perusahaan BUMN.

Rini melihat industri perekeretaapian Indonesia nantinya bisa menjadi terbaik di Asia. "Jadi makanya kami mau mendorong industri perekertaapian tapi ternyata belum ada politeknik perkeretaapian, kata Rini usai meluncurkan program magang mahasiswa bersertifikat di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Ahad (20/5).

Untuk itu, Rini memastikan Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Hal itu dilakukan untuk membangun politeknik perkeretaapian.

Menurutnya, dengan begitu akan berdampak baik pada ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. "Jadi nanti makin banyak dana yang akan kita siapkan SDM nya yang secara langsung bisa dibutuhkan juga oleh BUMN dan industri lain,"ungkap Rini.

Di sisi lain, Rini juga mengharapkan SDM yang ada di dalam Kementerian BUMN bisa lebih ditingkatkan sehingga bisa lebih baik program magang mahasiswa bersertifikat tersebut. Rini menginginkan ada talenta terbaik juga yang bisa berada di perusahan BUMN.

Program magang mahasiswa bersertifikat berada di bawah Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN. Sekitar 2.000 mahasiswa dari 25 perguruan tinggi negeri dan swasta diterimauntuk magang di 68 perusahaan BUMN selama enam bulan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement