REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencoba melakukan penelusuran pendanaan aksi terorisme. Demikian tutur Kepala PPTAK Kiagus Ahmad Badaruddin.
"Kita sedang telusuri, tentu kami punya database tapi perkembangan terakhirnya sedang kami ikuti lagi," kata Kiagus di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (18/5).
Ia namun enggan membeberkan lebih lanjut perkembangan penyelidikan pendanaan terorisme lantaran masih dalam tahap pengembangan oleh Densus. Menurut dia, bentuk pendanaan terorisme tersebut dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dalam bentuk uang tunai.
"Macam-macam, ada yang tunai. Pokoknya kami sedang telusuri," tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan salah satu terduga teroris asal Pekanbaru menyebut salah satu donatur mereka merupakan warga Pekanbaru yang juga seorang pegawai PLN Riau. Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, pegawai yang dimaksud bernama Daulay alias Opung.
Nama tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan intensif terhadap kedua teroris berinisial HH alias AA dan HS alias AA. Kendati demikian, Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri masih belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.