Senin 14 May 2018 16:05 WIB

Seminar Parenting untuk Tangkal Benih Terorisme

Orangtua harus membentengi anak-anak dari paham-paham radikal.

Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Bidang Pengembangan Ekonomi, Ratna Dewi Andriati
Foto: istimewa
Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Bidang Pengembangan Ekonomi, Ratna Dewi Andriati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peran orangtua dalam mendorong dan mengontrol pondasi pendidikan anak sangat penting. Terlebih, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat membuat orangtua harus semakin peka dalam menghadapi tantangan zaman.

Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Bidang Pengembangan Ekonomi, Ratna Dewi Andriati mengatakan, orangtua harus membentengi anak-anak dari paham-paham radikal.

“Bentengi anak-anak, sampaikan pendidikan yang bagus juga pendidikan akhlak dan agama,” ujar Ratna yang mewakili Mendes PDTT dalam seminar parenting "Membentuk Karakter Anak Menghadapi Tantangan Zaman" yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendes PDTT di Balai Makarti Muktitama, Jakarta, Senin (14/5).

Dia mengungkapkan keprihatinannya melihat fenomena bom bunuh diri yang melibatkan anak-anak. Seminar yang digelar kali ini, lanjutnya, menjadi momentum bagi para orangtua agar semakin baik dalam menguatkan pendidikan karakter bagi anak.

"Saya prihatin atas insiden bom bunuh diri yang dilakukan seorang ibu yang membawa anak-anaknya ikut serta. Saya sedih sekali bagaimana seorang ibu mempengaruhi pikiran anak-anaknya untuk ikut serta melakukan tindakan terorisme," katanya.

Ratna mencontohkan, pola pendidikan anak yang dilakukan di Jepang dan Korea. Menurutnya, penting bagi keluarga untuk tetap mempertahankan aspek budaya di samping meningkatkan kualitas pendidikan.

"Apakah ibu-ibu bangga dengan guru asing? Boleh, asal kita harus ada landasan,” ujar Ratna dalam siaran pers.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement