Ahad 13 May 2018 00:39 WIB

Penumpang Bercanda Soal Bom, Lion Air Alami Penundaan

Seratusan penumpang yang sudah ada di pesawat diperiksa ulang

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
Pesawat milik maskapai Lion Air (ilustrasi)
Foto: Antara
Pesawat milik maskapai Lion Air (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 618 dari Bandara Internasional Cengkareng tujuan Bandara Depati Amir Palangkaraya harus diperiksa ulang gara-gara candaan seorang penumpang yang menyebut kata bom dalam pesawat. Penumpang laki-laki bernama ZN melemparkan candaan pada salah satu awak kabin dengan mengatakan bom saat proses masuk ke pesawat atau boarding.

 

Akibatnya sebanyak 148 penumpang dewasa, dua bayi dan barang bawaan penumpang termasuk yang berada di bagasi harus melalui tahapan pengecekan ulang kembali.

Awak pesawat, petugas layanan di darat dan petugas keamanan pun sibuk melakukan pemeriksaan. Meski demikian tak ditemukan barang bukti berupa bom.

 

"Proses  pemeriksaan diselesaikan secara teliti, tepat dan benar. Tidak ditemukan barang bukti  berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/5)

 

Karena gurauannya itu, ZN beserta beberapa temannya harus menjalani pengamanan dan proses penyelidikan di avsec airlines. Pihak maskapai Lion Air menyerahkan ZN ke avsec Angkasa Pura II cabang Soekarno-Hatta, otoritas bandar udara serta pihak berwenang.

 

Lion Air JT 618 yang semula dijadwalkan melakukan penerbangan pukul 15.50 WIB Sabtu (12/5) itu pun sempat mengalami delay atau penundaan penerbangan selama 50 menit. Pesawat kemudian diberangkatkan pada pukul 16.40 WIB.

 

Kejadian tersebut juga sempat mengakibatkan keterlambatan dan penundaan terbang dari Pangkalpinang ke Cengkareng dan Cengkareng menuju Bandar Udara Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG).

 

Lion Air Group mengimbau dan menegaskan kepada seluruh pelanggan maupun publik/ masyarakat untuk tidak menyampaikan informasi palsu, bergurau/ bercanda, atau mengaku bawa bom di bandar udara dan di pesawat, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement