Kamis 19 Apr 2018 22:04 WIB

Komplotan Pembajak Trailer Diringkus di Surabaya

Komplotan beraksi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama 6 bulan terakhir.

Truk angkutan barang melintas di ruas Tol Cipali, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk angkutan barang melintas di ruas Tol Cipali, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya meringkus komplotan pencuri yang kerap membajak truk trailer atau pengangkut barang-barang yang dikemas dalam peti kemas di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Komplotan ini telah beraksi di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama 6 bulan terakhir.

"Kami melakukan penyelidikan keberadaan komplotan ini setelah menerima laporan dari sejumlah pengusaha yang merasa barang-barang bawaannya yang dikirim melalui kapal tujuan Pelabuhan tanjung Perak Surabaya selalu berkurang," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Polisi Tinton Yudha Riambodo di Surabaya, Kamis (19/4).

Penyelidikan polisi menemukan komplotan yang beranggotakan enam pelaku. Masing-masing berinisial Is (43), Kh (32), Pra (38), AR (30), Ma (34), dan AP (29). Semuanya warga Kota Surabaya.

"Keenam pelaku ini kami ringkus saat membajak sebuah truk trailer di jalan raya tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kami telah menyelidiki gerak-gerik keenam pelaku selama dua minggu," katanya.

Saat penangkapan, keenam pelaku sedang memindahkan 17 lembar plat baja "stainless steel coil" dari dalam kontainer truk trailer ke atas mobil "pick up" atau bak terbuka yang telah mereka siapkan. Sebanyak 17 lembar pelat baja tersebut ditaksir nilainya mencapai Rp 100 juta.

"Ini barang impor. Komplotan ini terkenal selalu menyasar truk trailer yang mengangkut barang-barang impor," ujarnya.

Dari mana komplotan ini mengetahui truk trailer sasarannya mengangkut barang-barang impor, Tinton mengungkapan, ternyata ada kerja sama dengan sopir truk trailer.

"Saat ini kami masih menyelidiki berapa banyak korban yang telah mereka bajak. Selain itu kami juga memburu penadah barang-barang impor hasil curian dari komplotan ini," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement