Selasa 10 Apr 2018 19:27 WIB

Pengamat: Pemilih Muda Jadi Penentu di Pilpres

Alvin menilai gaya komunikasi Prabowo tidak disukai para pemilih muda

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Pilpres (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pilpres (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin, melihat, hasil Pemilihran Presiden (Pilpres) 2019 akan ditentukan oleh para pemilih pemula. Dari penelusuran data yang dilakukan, pemilih pemula atau mereka dengan usia 17 sampai 24 tahun memiliki persentase hingga 40 persen dari total pemilih 196 juta atau sekitar 70 juta orang.

Angka tersebut termasuk signifikan, sehingga bagaimana para kandidat calon presiden dan calon wakil presiden mengambil hati pemilih pemula dapat menentukan keberhasilan mereka.

"Bisa dikatakan, nasib Indonesia berada di tangan muda-mudi bangsa. Jadi, menarik untuk memerhatikan strategi komunikasi politik para kandidat Pilpres 2019," tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/4).

Alvin menganalisa, pendekatan ke generasi muda sudah dilakukan oleh Jokowi yang sudah mulai menarik perhatian dan hati dari para pemilih muda. Ia berupaya masuk dengan cara mengikuti apa saja yang tengah tren di kalangan muda. Termasuk di antaranya ketika film Dilan sedang viral, Jokowi menonton bersama putrinya.

Terbaru, Alvin menambahkan, Jokowi kembali viral mengendarai motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper dengan jaket denim yang menarik. "Sepengetahuan saya, belum ada kandidat yang mencoba down to teenagers (berusaha masuk ke ranah anak muda) seperti Jokowi," ucap lulusan master University of Leicester itu.

Alvin mengamati, ada sebuah strategi untuk membingkai Jokowi ini sebagai politisi dan di saat bersamaan juga sebagai selebriti. Istilah celebrity politician ini sudah pada diri Jokowi.

Ia juga paham betul gimmick-gimmick yang memiliki makna bagi kaum muda dan menarik untuk dikonsumsi di sosial media. Alvin menjelaskan, langkah Jokowi itu one-step ahead dibandingkan rivalnya termasuk Prabowo Subianto yang santer terdengar akan maju ke Pilpres 2019.

"Ia belum ada strategi komunikasi politik khusus untuk Pilpres mendatang. Gayanya masih sama, yakni menampilkan sisi maskulintas pemimpin berwibawa, tegas, serta berani," ucapnya.

Apabila head to head dengan gaya komunikasi politik demikian, Alvin memprediksi Prabowo kecil peluangnya untuk menang melawan Jokowi. Menurutnya, anak zaman sekarang tidak akan tertarik dengan gaya komunikasi kuno seperti itu, sehingga perlu adanya perubahan strategi komunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement