Ahad 01 Apr 2018 22:27 WIB

Wisatawan Malaysia Kagumi Situs Tsunami Aceh

Kunjungan wisatawan dari Malaysia meningkat.

Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah wisatawan asing asal Malaysia yang melancong ke Provinsi Aceh mengaku kagum menyaksikan situs-situs peninggalan tsunami di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Mantan Ketua Himpunan Pramuwisata (HPI) Aceh Mahlizar di Banda Aceh, Ahad (1/4) menyatakan, wisatawan asing asal Malaysia sudah mulai ramai berkunjung ke daerah berjulu Serambi Makkah tersebut.

"Seiring waktu, kunjungan wisatawan dari Malaysia meningkat dan mereka dominan minta jalan-jalan ke situs-situs stunami di Kota Banda dan Aceh Besar," kata pemilik travel Aceh-Great Wall Tour sekaligus pemandu wisata Mahlizar.

"Banyak wisatawan Malaysia mengaku takjub mendengar cerita tragedi tsunami yang melanda Aceh (26 Desember 2004), dan bahkan ada wisatawan meminta jalan-jalan ke semua situs peninggalan tsunami yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh," tambahnya.

Pemandu wisata yang cakap berbicara dengan bahasa Inggris dan bahasa Melayu itu pun menyatakan, situs peninggalan tsunami merupakan objek yang paling digemari untuk dikunjungi oleh sejumlah wisatawan. "Situs yang sangat sering dikunjungi wisatawan Malaysia yaitu, Mesuem Tsunami, Kapal PLTD Apung, kapal di atas rumah (Kota Banda Aceh) dan Kubah Masjid yang dihempas gelombang tsunami di kawasan Aceh Besar," ujarnya.

Selain situs tsunami, para wisatawan asing yang berlibur ke provinsi paling ujung barat Indonesia juga mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman dan menikmati pesona bahari atau melihat sunset (matahari terbenam) di kawasan Lhok Nga, Aceh Besar. Kemudian, wisatawan asing juga mulai meningkat berkunjung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan disana para wisatawan bisa memilih beragam aktivitas wisata bahari yang sangat menyenangkan.

"Kalau di Sabang wisatawan minta snorkling dan diving, kemudian mengabadikan beberapa gambar situs-situs sejarah seperti rumah peninggalan Belanda dan Bungker Jepang," katanya.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh bekerja sama dengan enam kantor Imigrasi yang tersebar, seperti di Banda Aceh, Sabang, Meulaboh, Langsa, Lhokseumawe, dan Takengon. Ada pun jumlah wisatawan mancanegara yang terbanyak berkunjung ke Aceh tersebut pada 2017, yakni Malaysia 24.874 orang dan Australia 1.368 orang. Kemudian, wisman dari Cina berjumlah 830 orang, Filipina 737 orang, dan India 387 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement