Ahad 25 Feb 2018 07:49 WIB

Dua Keluarga Mengungsi Akibat Longsor Purwokerto

Hujan lebat berujung pada longsornya tebing 20 meter.

Longsor (Ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Longsor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dua keluarga yang terdiri atas sembilan jiwa mengungsi akibat tebing longsor di Desa Parungkamal, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Prasetyo Budi Widodo. Longsor terjadi Sabtu (24/2) sore.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, tebing longsor itu terjadi pada Sabtu sore saat hujan lebat mengguyur Grumbul Tlampok RT 03 RW 06, Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir, Banyumas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad (25/2) pagi.

Ia mengatakan hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu mengakibatkan tebing setinggi 20 meter dengan panjang material longsoran 50 meter. Menurut dia, material longsoran itu menimpa bagian rumah induk milik Sunarto (60) yang dihuni empat jiwa.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor itu meskipun sebelum kejadian keluarga korban sedang berada di dalam rumah. Saat terdengar suara mencurigakan, keluarga korban segera ke luar dan ternyata tebing di belakang longsor hingga akhirnya menimpa bagian rumah induk mereka," katanya.

Ia mengatakan gerakan tanah tersebut masih terus terjadi dan masuk ke dalam rumah. Selain menimpa rumah Sumarto, kata dia, material longsoran itu membawa rumpun pohon bambu dan menimpa atap bagian belakang rumah Kiyem (60) yang dihuni lima jiwa.

"Akibat kejadian tersebut, keluarga Pak Sumarto mengungsi ke rumah Pak Warjo (40), sedangkan keluarga Bu Kiyem mengungsi ke rumah Pak Sutar (30)," kata Prasetyo.

Ia mengatakan personel BPBD Banyumas bersama SAR Banyumas telah mengecek lokasi kejadian dan melakukan pendataan pada Sabtu (24/2) malam. "Hari ini (25/2) kami bersama sejumlah sukarelawan dan warga setempat akan menggelar kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran yang menimpa rumah Pak Sumarto dan Bu Kiyem," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement