REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima para pengurus, pendamping, dan pemain Persija Jakarta di Balai Kota. Ia disambut teriakan "stadion" oleh para pendukung Persija yang dikenal dengan nama Jakmania.
"Stadion...stadion...stadion!" teriak Jakmania dari halaman Balai Kota, Ahad (18/2).
Teriakan ini telah muncul sejak Anies menunggu rombongan di Balai Kota. Awalnya, Anies didampingi Sekda Saefullah dan Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana telah berbaris rapi menunggu rombongan. Namun, ia lalu maju ke halaman.
Ia disambut ratusan Jakmania yang langsung merangsek ke depan. Kerusuhan sempat terjadi di halaman dan pendopo. Anies dan Lulung sempat diangkat bersama oleh Jakmania.
Baca juga: Viral, Video Anies Dicegat Paspampres di GBK
Hingga rombongan atlet dan ofisial masuk, rombongan Jakmania masuk berkumpul di halaman dan pendopo Balai Kota. Di dalam Ruang Tamu Balai Kota, Anies memberikan sambutan di hadapan rombongan. Saat nama Anies disebut, Jakmania yang masih di luar Balai Kota kembali berteriak.
"Udah rame di luar stadion. Yuk kita ikuti. Stadion...stadion...Insya Allah segera," kata dia.
Pantauan Republika.co.id, sepanjang jalan menuju Balai Kota dipenuhi lautan oranye dengan pekikan kemenangan dari Jakmania. Perwakilan klub terlihat mempertontonkan piala yang mereka rebut setelah mengalahkan Bali United 3-0 pada partai final Piala Presiden 2018 di SUGBK, Sabtu (17/2) malam.
Anies dalam kampanyenya sebelum menjadi Gubernur DKI menjanjikan stadion untuk Persija di kawasan Jakarta Utara. Namun stadion itu tak bisa rampung dalam waktu dekat karena butuh waktu dalam pembangunannya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI menerangkan kepada Republika.co.id, pihak Pemprov DKI akan membangun stadion di Jakarta Utara ini dengan pola public private partnership. Yang mengerjakan adalah pihak swasta yang akan memenangi lelang karena biaya pembangunan ditaksir mencapai Rp 1,4 triliun.
"Jadi nanti stadion milik pemprov DKI, tapi pengelolaan oleh pihak ketiga yang nanti membangun dengan kerja sama 20 sampai 25 tahun. Kalau deal segera, Agustus atau September sudah bisa mulai dibangun. Paling cepat dua tahun selesai agar kualitasnya baik," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
