Jumat 02 Feb 2018 14:26 WIB

Siswa SMP Muhammadiyah PK Gelar Simulasi Tanggap Bencana

Sebanyak 150 siswa serta sejumlah guru pendamping terlibat dalam simulasi tersebut.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa berlari untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan saat simulasi kebakaran dan gempa (ilustrasi).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa berlari untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan saat simulasi kebakaran dan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Sirine darurat di SMP Muhamadiyah Program Khusus berbunyi keras seiring terjadinya gempa bumi yang melanda Solo dan sekitarnya Jumat (2/2) pagi. Siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar pun panik. Mereka berteriak meminta tolong.

Saat bersamaan, dari luar gedung, terdengar suara yang menginstruksikan siswa untuk segera meninggalkan kelas dan menuju ke ruang terbuka di halaman depan sekolah. Ratusan siswa pun bergegas meninggalkan ruangan. 

Dari lantai II gedung sekolah, siswa dipandu untuk meninggalkan gedung oleh sekelompok siswa lainnya dari Palang Merah Remaja (PMR). Namun, saat gempa terjadi, ada beberapa siswa yang mengalami luka-luka akibat tertimpa atap kelas yang runtuh. Beruntung, siswa masih bisa diselamatkan. 
 
PMR dengan sigap mengevakuasi beberapa siswa yang mengalami luka-luka tersebut dengan menggunakan tandu. Ratusan siswa pun berhasil dievakuasi di zona aman gempa. 
 
Beberapa saat setelah gempa berhenti, siswa PMR Muhammadiyah meminta bantuan PMI dan tim penanggulangan bencana agar mengirimkan ambulan untuk mengevakuasi siswa yang mengalami luka-luka ke rumah sakit terdekat. 
 
Tak lama kemudian, tim tanggap bencana dari PMI Kota Solo pun datang dan membawa siswa yang mengalami luka untuk mendapatkan pernanganan medis. Itulah sekilas gambaran dari kegiatan simulasi penanganan gempa bumi yang berlangsung di SMP Muhhammadiyah Program Khusus Solo pada Jumat (2/2) pagi. 
 
Sebanyak 150 siswa serta sejumlah guru pendamping terlibat dalam simulasi tersebut. Siswa pun antusias mengikutinya, terlebih mereka memperoleh bimbingan langsung dari tim tanggap bencana kota Solo dan PMI Kota Solo.
 
Simulasi tanggap bencana yang pertama kali dilakukan SMP Muhammadiyah Program Khusus itu bertujuan agar siswa mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam khususnya gempa bumi. 
 
"Simulasi ini diinisiasi PMR sekolah kerjasama dengan PMI Kota Solo. Yang mengikuti kelas 7 dan kelas 8, sebagai edukasi bagaimana menanggapi bencana gempa sehingga siswa tahu apa hal pertama yang harua dilakukan," kata Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Solo, Aryanto kepada Republika.co.id.
 
Selain menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi, siswa juga diajarkan cara-cara untuk mengantisipasi kebakaran dilingkungan Sekolah. Dengan bimbingan petugas pemadam kebakaran siswa diajarkan teknik memadamkan kobaran api hanya dengan menghunakan karpet yang telah dibasahi.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement