Ahad 14 Jan 2018 19:58 WIB

PKS: Ditanya Siapa Minta Mahar, Siswandi tak Jawab Pasti

Rep: Santi Sopia/ Red: Elba Damhuri
Logo PKS
Logo PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum selesai pengakuan fenomenal La Nyalla Mattalitti setelah gagal maju pada Pilgub Jatim 2018, kini muncul pengakuan Brigjen Pol Siswandi. Kandidat yang gagal maju pada pemiliha wali kota Cirebon ini mengaku diminta mahar miliaran rupiah oleh PKS.

Karena tidak mampu memenuhi permintaan uang mahar itu, Siswandi mengaku akhirnya gagal maju. Ia menuding PKS sebagai aktor di balik kegagalannya.

PKS kontan membantah tudingan sepihak ini. Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya menegaskan begitu ada pengakuan Siswandi, pihaknya langsung melakukan investigasi internal yang terlibat dalam proses penerbitan SK untuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon.

Bahkan, Abdul Hadi menyatakan, PKS sudah menghubungi dan mengonfirmasi Siswandi tentang siapa oknum yang meminta dana mahar kepada dia dan bagaimana prosesnya. "Tapi beliu tidak bisa menyampaikan jawaban pasti (siapa oknum PKS yang meminta uang mahar)," kata Abdul Hadi.

Padahal PKS butuh nama yang disebut-sebut Siswandi telah meminta mahar politik yang selama ini diharamkan di partai berbasis Islam itu. Akibatnya, proses investigasi internal di dalam PKS bisa tenggelam jika tak ada pengakuan yang objektif dan faktual dari Siswandi.

Abdul Hadi menjelaskan, proses penentuan kandidat kepala daerah di Kota Cirebon memang dinamis. Namun demikian, semua saluran komunikasi antarstruktur partai terkait proses ini telah terdokumentasi dengan rapih. Dengan begitu, sangat mudah bagi PKS untuk menelusuri jejak oknum partai yang diduga telah meminta uang mahar jika itu memang betul adanya.

Apalagi, sepanjang catatan internal, kata dia, DPW PKS Jawa Barat tidak pernah memproses nama Siswandi-Euis (pasangan calon wakil wali kota). "DPP PKS tentu mustahil memproses nama-nama yang tidak diajukan secara resmi oleh DPW Jawa Barat," kata Abdul Hadi.

Dia menegaskan, pemberitaan dan pengakuan Siswandi terkait adanya persyaratan materiil tertentu dari PKS yang menjadi sebab tidak terbitnya SK bakal calon wali kota/wakil wali kota Cirebon adalah tidal benar. PKS memahami kekecewaan beberapa pihak atas proses pilkada Cirebon ini.

Abdul Hadi berharap agar kejadian ini menjadi bahan perbaikan bagi semua pihak serta tidak menghalangi silaturahmi dan kerja sama konstruktif di masa-masa mendatang untuk kebaikan masyarakat, umat dan bangsa. Ini mengingat salah satu partai pengusung Siswandi adalah PAN Cirebon.

Baca Juga: Kisruh Siswandi-Euis, PAN Cirebon Diminta tak Gugat PKS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement