Ahad 14 Jan 2018 17:21 WIB

Pasar Desa Jadi Alternatif Wisata di Kotim

Pedagang pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Pedagang pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Keramaian di pasar desa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk mengisi hari libur sehingga menjadi alternatif wisata keluarga. "Saya rasa perlu datang ke pasar desa karena nuansanya terasa berbeda. Bagi yang bekerja di kantoran, mungkin jenuh beraktivitas di dalam ruangan, makanya perlu melepas penat dengan menikmati suasana seperti ini," kata Wanto, warga Sampit, Ahad (14/10.

Wanto mengajak istri dan anaknya berbelanja di Pasar Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Untuk sampai di pasar tersebut, dia harus menempuh perjalanan sekitar setengah jam dari rumahnya di Kecamatan Baamang, Sampit.

Pasar Desa Pelangsian kini makin terkenal di Kotawaringin Timur. Pasar yang buka tiap hari Minggu itu selalu dipadati pembeli, bahkan sebagian pembeli yang datang berasal dari kawasan kota Sampit.

Pasar desa yang terletak di pinggir Sungai Mentaya itu, sama seperti pasar desa umumnya. Namun lokasi pasar ini tepat di depan Dermaga Pelangsian sehingga memudahkan warga yang menggunakan alat transportasi sungai untuk singgah.

Yang membuat pasar ini makin dikenal dan diminati adalah harga sayur, buah dan ikan yang dijual pedagang setempat dinilai lebih murah dibanding di pasar lainnya. Itu terjadi lantaran kawasan tersebut terletak dekat dengan sentra pertanian dan peternakan sehingga pedagang bisa menjualnya dengan harga lebih murah.

Ada pula warga yang datang hanya sekadar ingin duduk santai sambil menikmati berbagai jenis kue tradisional yang dijual di pasar itu. Sebagian pembeli bahkan sengaja membawa makanan yang mereka beli untuk dinikmati di Dermaga Pelangsian sambil duduk santai menikmati pemandangan aktivitas di Sungai Mentaya seraya berfoto.

Makin terkenalnya pasar Desa Pelangsian ini membuat makin banyak warga dari kawasan kota yang datang berbelanja. Tidak heran jika pemandangannya cukup kontras karena pasar desa yang tidak terlalu besar itu justru sering dipadati mobil para pembeli yang datang dari jauh.

"Situasi ini memberi suasana baru sebagai alternatif wisata keluarga dan masyarakat di sini juga diuntungkan dengan ramainya aktivitas di pasar ini. Tapi saran saya, pedagang jangan malah memanfaatkannya dengan menaikkan harga. Orang tertarik datang karena harganya murah. Kalau harganya sama seperti di pasar lain, ngapain orang jauh-jauh datang ke sini," kata Maria, salah seorang pembeli.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus menata pasar-pasar tradisional. Harapannya agar ekonomi kerakyatan makin meningkat sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement