Jumat 08 Dec 2017 13:28 WIB

Banjir di Kecamatan Gunung Purei Mulai Surut

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Banjir bandang yang merendam ratusan rumah  warga di tujuh desa pada Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara akibat   meluapnya Sungai Teweh anak Sungai Barito sejak Kamis (7/12) sore, kini mulai surut.

"Banjir mulai surut sejak Jumat pagi sekitar pukul 04.00 WIB," kata Sekretaris Kecamatan Gunung Purei, Winardi Aspirin di Lampeong  I Kecamatan Gunung Purei, dihubungi dari Muara Teweh, Jumat pagi.

Menurut Winardi, banjir  yang sempat  merendam ratusan rumah di tujuh desa itu berada di dataran rendah antara lain Desa Lampeong I, Lampeong II, Lawarang, Muara Mea, Linon Besi I, Linon Besi II dan Desa Tanjung Harapan sekitar 2-4 meter kini sudah kering.

Meski sejumlah desa sudah kering, namun banjir masih merendam Desa Lampeong II seberang yang merupakan desa terparah diterjang banjir, kini ketinggian banjir hanya sekitar satu meter. "Banjir di Desa Lampeong II diperkirakan siang nanti sudah kering," kata.

Dia mengatakan banjir bandang ini memang biasanya tidak lama atau paling lama sekitar delapan jam dan cepat surutnya.

Warga yang rumahnya terendam banjir sempat mengungsi ketempat yang tinggi atau keluarga yang rumahnya tidak terendam banjir kini sudah kembali  untuk membersihkan rumahnya.

"Dalam banjir ini tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian   harta benda lainnya masih belum diketahui,"  ujar Winardi.

Banjir bandang di Kecamatan Gunung Purei yang merupakan  kecamatan paling pedalaman di Kabupaten Barito Utara dan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan  Timur ini akan berdampak pada  desa-desa di Kecamatan Teweh Timur yang berada di hilir.

Sehingga banjir kiriman ini sejak Kamis malam hingga Jumat pagi ini sudah merendam  sejumlah desa  di Kecamatan Teweh Timur dengan ketinggian sekitar 1-3 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement