REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat melakukan pelatihan dalam peningkatkan kapasitas dubalang atau tenaga keamanan desa untuk membantu pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di daerah itu.
"Peningkatan kapasitas dubalang bertujuan agar mereka siap dan paham tugas pokok saat Pilkada berlangsung di Pariaman," kata Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Kamis.
Pengamanan Pilkada tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU, Panwaslu, pemerintah, TNI, maupun polisi saja. Namun, pengamanan juga harus melibatkan semua unsur.
Para dubalang dibentuk pada dasarnya untuk membantu kinerja aparat TNI, kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja dalam menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Total ada 142 tenaga keamanan desa yang diberikan pelatihan peningkatan kapasitas selama dua hari oleh pihak Kodim 0308 Pariaman, kepolisian dan Satpol-PP Pariaman.
Bentuk pelatihan peningkatan kapasitas yang diberikan yaitu bela diri, fisik, mental. Peningkatan mental dan fisik juga dibutuhkan karena selama ini masih ada oknum dubalang belum paham tugas dan fungsi dalam menjalankan tugasnya.
Selain diminta siap dalam mengawal jalannya Pilkada Pariaman pada 2018, para tenaga dubalang dilatih agar tanggap dan siap menangani situasi terburuk seperti bencana alam. Hal itu merujuk kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 40 tahun 2011 yang menyatakan bahwa suatu keadaan dinamis dimana warga negara disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna memperkecil risiko.
Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pariaman juga mengajak dan meminta seluruh elemen masyarakat ikut serta mengawal jalannya penyelenggaraan Pilkada 2018. "Pengawasan Pilkada tidak bisa hanya diandalkan pada Panwaslu saja, namun peran serta masyarakat dan semua elemen dibutuhkan untuk menciptakan Pemilu yang berintegritas," kata Ketua Panwaslu Pariaman, Elmahmudi.