Selasa 28 Nov 2017 14:44 WIB

Sandiaga Ingin Tarik Investasi Swedia Rp 2,7 Triliun ke DKI

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan dapat memperoleh investasi sebanyak 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,7 triliun dari Swedia selama 3-5 tahun. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan 50-75 persen lapangan kerja di Jakarta.

"Kita harapkan lapangan kerja yang diciptakan dari kegiatan investasi dari Swedia bisa meningkatkan 50-75 persen penciptaan lapangan kerja baru yang berkualitas," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/11).

Sandiaga mengatakan, Swedia telah berinvestasi sebesar 80 juta dolar AS pada 2015. Ia berharap nilai ini akan terus meningkat.

Menurut Sandiaga, pemerintah dan para pengusaha Swedia akan menjalin kerja sama di bidang transportasi masyarakat urban, mobilitas dan teknologi berbasis lingkungan (green mobility and technology), dan komputerisasi berbasis cloud. Dia mengatakan bagi pemprov DKI ini merupakan pembelajaran bagaimana berkolaborasi dengan dunia usaha.

Sandiaga mengungkapkan, perusahaan-perusahaan Swedia telah masuk ke Jakarta sejak 1952. Saat ini ada 80 perusahaan swasta Swedia berkontribusi untuk menciptakan lapangan kerja. "Jadi yang ingin kami hadirkan adalah lapangan kerja, lapangan kerja, dan lapangan kerja," kata Sandiaga.

Untuk mewujudkan target tersebut, Sandiaga akan mempermudah perizinan dan pemberian lisensi bagi perusahaan Swedia. Ia juga akan membuka peluang bagi perusahaan Swedia untuk membuka usaha yang lebih besar di Jakarta. Saat ini, beberapa perusahaan Swedia seperti Scania, Volvo, ABB, dan Bombardier telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jakarta.

"Saya mendapat catatan bahwa ada beberapa merek (Swedia) yang sudah dipakai di Jakarta seperti Scania, nantinya Volvo, dan di Transjakarta sudah ada 222 unit. Dan merek Volvo sebanyak 128 unit dalam proses pembahasan (PT) Transjakarta," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement