Kamis 28 Sep 2017 14:43 WIB

DIY Bisa Jadi Lab Manajemen Kinerja Aparatur di Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endro Yuwanto
Para pekerja sedang mengerjakan pembangunan jalur semi pedestrian di kawasan Titik Nol Kilometer,  Kota Yogyakarta,  Senin (21/8).
Foto: Republika/Yusuf Assidiq
Para pekerja sedang mengerjakan pembangunan jalur semi pedestrian di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA –- Manajemen kinerja yang sudah diterapkan di DI Yogyakarta (DIY) diharapkan menjadi model bagi aparatur provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehingga DIY bisa dianggap sebagai laboratorium manajemen kinerja di daerah lain.

''Karena sudah tiga tahun berturut-turut hasil evaluasi kinerjanya mendapat predikat A. Berarti di sini secara organisasi maupun individu sudah menerapkan manajemen kinerja ini,’’ kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asnam Abnur pada saat Pembukaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah DIY dan penyerahan buku "Maretas Jalan Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik", Kamis (28/9).

Dengan demikian, lanjut Asnam, manajemen kinerja yang diterapkan di DIY tidak hanya untuk DIY saja, melainkan juga untuk seluruh provinsi, juga pemerintah daerah kabupaten/kota se-Indonesia.

"Tetapi yang menjadi ukuran (keberhasilan, red) itu apa sih yang dihasilkan dari spending uang, apakah itu anggaran provinsi/kabupaten/kota. Jadi setiap organisasi di unit-unit pemerintahan itu harus punya target apa yang mau dihasilkan. Kemudian kira-kira pencapaian target itu butuh berapa dananya. Sehingga nanti orang akan melihat manfaat dari anggaran yang dikelola secara fisik. Jadi itu yang menjadi model," jelas Asnam.

Menurut Asnam, DIY bisa dijadikan tujuan wisata baru yakni wisata studi tiru akuntabilitas kinerja pemerintahan bagi 514 kabupaten/kota se-Indonesia. "Kalau bisa DIY menjadi pendamping nasional dalam hal kinerja pemerintahan," ucap dia.

Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto menjelaskan laboratorium manajemen kinerja dalam arti DIY dijadikan pilot project penerapan performance based budgeting (penganggaran berbasis kinerja, red). Artinya, praktik yang selama ini diterapkan di DIY akan dijadikan best practice. "Jadi seperti itulah yang seharusnya dilakukan baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengendaliannya," jelasnya kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement