Selasa 29 Aug 2017 09:20 WIB

Peternak Bogor Rasakan Manfaat Ikut Bursa Hewan Kurban

Hewan kurban.
Foto: Antara
Hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah peternak merasakan banyak manfaat mengikuti Bursa Hewan Qurban (BHQ) yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan atau Puslitbangnak dengan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat. "Salah satu manfaatnya hewan kurban yang dijual di BHQ ini terjamin keamanan, kenyamanannya," kata Sholihin peternak asal Ciluar, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/8).

Menurut Sholihin, berjualan di jalanan mengganggu kenyamanan hewan, lalu lintas kendaraan dan debu polusi membuat hewan stres. Jika hewan stres akan berpengaruh pada kualitas dagingnya.

Manfaat lainnya yang dirasakan Sholihin berjualan ternak untuk kurban di BHQ adalah adanya jaminan hewan yang dijualnya dalam kondisi sehat baik secara kasat mata maupun secara klinis. Karena sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan.

"Kalau peternak hanya mampu mengdiaknosis secara kasat mata bahwa ternak yang dijual ini sehat, tetapi kita tidak tau kalau di dalamnya benar sehat atau tidak. Dan itu butuh pemeriksaan dokter, di BHQ ini hewan terjamin secara klinis sehat," kata Sholihin.

Selain itu, lanjut Sholihin, ia punya pelanggan tetap yang setiap tahun datang mencarinya di BHQ untuk membeli hewan kurban. Pembeli dimudahkan memilih hewan kurban yang terjamin secara klinis kesehatannya dan terjaga dari stres sebelum Hari Raya Kurban berlangsung.

"Kalau berjualan di jalanan kan sering berpindah-pindah, tidak tetap. Di BHQ ini pelanggan tidak kemana-mana, menjaga kepercayaan, dan hewan ternak terlindungi dengan adanya pemeriksaan dari Dinas Pertanian dan Puslitbangnak," kata Sholihin.

Sholihin sudah 18 kali mengikuti Bursa Hewan Quran (BHQ), tahun ini ia menyiapkan 33 ekor kambing dan domba. Tahun lalu ia berhasil menjual sebanyak 47 ekor domba dan kambing. Harga yang dijualnya berkisar Rp 5,3 juta dengan bobot badan 80 kilogram untuk jenis domba istimewa super. Tahun ini, harga jual terendah Rp 1,2 juta dengan bobot 27 kilogram, dan tertinggi Rp 7 juta untuk domba Etawa dengan bobot 90 kilogram.

Sehari-hari Sholihin bekerja sebagai peternak, ia menyalurkan hewan domba dan kambing untuk akikah. Menyambut Idul Adha, dirinya bekerja sama dengan sejumlah peternak untuk membudidayakan domba dan kambing dan dijual di BHQ.

Kapuslitbangnak, Atien Priyanti menyebutkan, BHQ telah berlangsung selama 18 kali, dalam 17 tahun penyelenggaraan. Setiap tahun jumlah peternak yang terlibat bertambah, tahun ini diikuti 20 peternak yang berasal dari wilayah Jawa Barat seperti Bogor, Sukabumi, Cianjur. Dari Boyolali, Jawa Tengah, dan Lumajang, Jawa Timur.

"Sholihin salah satu peternak yang rutin mengikuti BHQ, sudah 18 kali," kata Atien.

Atien menyebutkan, Puslitbangnak bertindak sebagai fasilitator bagi peternak/pedagang dalam memasarkan ternaknya dan memudahkan masyarakat yang membutuhkan hewan kurban untuk mendapatkan hewan kurban yang terjamin kualitasnya, aman, utuh, dan sesuai syariat Islam. "Penyelenggaraan BHQ salah satu perwujudan fungs sosial pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan hewan kurban yang aman, sehat, dan utuh, tidak catat, dan memenuhi syarat-syarat agama Islam yakni cukup umur," kata Atien.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Irwan Rianto menambahkan, BHQ menjadi bagian dari tugas dan fungsi kedinasan dalam membantu para peternak sekaligus melindungi konsumen dari kemungkinan terjadinya penyakit hewan, menjaga kestabilan harga ternak, serta memberikan wawasan keilmuan dan teknik penanganan pemotongan hewan kurban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement