Jumat 25 Aug 2017 08:39 WIB

Kanada Tingkatkan Deportasi di Tengah Masuknya Migran

Rep: RR LAENY/ Red: Ilham Tirta
PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi. (ilustrasi).
Foto: Nathan Denette/The Canadian Press via AP
PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Banyaknya pencari suaka yang menyeberang dari sistem imigrasi Amerika Serikat (AS) ke Kanada membuat negara tersebut meningkatkan pendeportasian migrannya. Deportasi orang-orang Meksiko yang sebelumnya berbondong-bondong ke Kanada, meningkat setelah persyaratan visa dicabut pada Desember.

Ini terbukti sudah 66 persen lebih tinggi dalam delapan bulan pertama 2017 dibandingkan jumlah tahun sebelumnya. Deportasi warga Haiti, ribuan di antaranya telah menyeberang ke Kanada secara ilegal dengan harapan menghindari deportasi dari Amerika Serikat juga melonjak.

Kanada telah mendeportasi 474 migran sepanjang tahun ini. Angka tersebut lebih besar dibandingkan 100 orang periode yang sama tahun 2016. Pemerintah mencabut larangannya sendiri terhadap deportasi ke Haiti sejak gempa dahsyat terjadi 2010 lalu.

Dewan Imigrasi dan Pengungsi Kanada telah mengingatkan peningkatan pencari suaka melalui perbatasan Amerika Serikat (AS) yang tidak berkelanjutan. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau yang khawatir dengan lonjakan besar mengklaim suaka berusaha untuk memperingatkan orang-orang. Pada saat yang sama, Kanada mengatakan pekan ini akan memberikan pencari suaka akses kesehatan lebih cepat. Mereka juga akan memenuhi syarat untuk izin kerja lebih awal.

Lebih dari 10.000 pencari suaka telah melintasi perbatasan AS ke Kanada untuk mengajukan klaim pengungsi tahun ini. ''Termasuk 3.800 orang ke Quebec dalam dua pekan pertama bulan Agustus saja,'' kata pihak berwenang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement