REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sragen, Dwijo Purnomo mengungkapkan alasan penolakan terhadap dai muda Felix Siauw yang reencananya akan mengisi pengajian di Masjid Al Falah, Sragen pada 17 Juli nanti.
Menurutnya, penolakan yang dilakukan 13 elemen masyatakat di Sragen itu lantaran Felix Siauw dianggap mempunyai ideologi yang bertentangaan dengan Pancasial. Dwijo khawatir lantaran Felix dalam ceramahnya kerap melontarkan kalimat yang dinilai dapat memicu konflik di masyarakat.
"Sudah diketahui dan tidak menjadi rahasia umum lagi Felix berafiloasi dengan HTI yang mana membawa agenda ideologi pancasila menjadi khilafah. Felix juga memicu penolakan di daerah lain, sehingga perlu dicermati," kata Dwijo saat di konfirmasi Republika pada Kamis (13/7).
Dwijo mengatakan PC NU dan ormas lainnya tak menolak agenda pengajian yang akan dilaksanakan takmir masjid Alfalah. Melainkan hanya menolak pembicara pengajia yang rencananya di isi oleh Felix Siauw.
Pada mediasi yang digelar Kamks (13/7) sore tadi, antara ormas dan takmir masjid, kata dia, sepakat untuk mencari pengganti Felix Siaw sebagai pembicara dalam pengajian bertemakan Keharmonisan dalam Keluarga dan Persiapan Menyambut Jodoh itu.
"Kami tak menolak pengajiannya tapi menolak pembicaranya, tadi sudah disepakati dengan catatan pembicaranya nanti tidak beragiliasi seperti Felix, HTI yang bertentangan," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
