Sabtu 10 Jun 2017 15:21 WIB

HNW: Indonesia Bisa Mediasi Qatar dan Negara Arab

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Krisis diplomatik panas menerpa negara-negara Teluk setelah Arab Saudi, Bahrain, UEA, Mesir, Yaman, Libya, Maladewa dan Mauritius sepakat mengucilkan Qatar dengan memutus hubungan diplomatik karena dituding mendukung gerakan terorisme. Dalam konflik ini, Indonesia dinilai bisa berperan mewujudkan perbaikan hubungan negara tersebut.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa banyak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sangat prihatin sebab negara-negara yang berseteru tersebut adalah anggota OKI juga. “Terkait dengan peran Indonesia dalam krisis tersebut, saya mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri RI yang menyatakan akan memediasi dan berkontribusi menghadirkan solusi agar kondisi yang terbaik kembali di kawasan Teluk juga di kawasan negara-negara OKI lainnya,” katanya, usai acara silaturahmi dan buka puasa bersama kader PKS dan simpatisan, LSM, Ormas dan masyarakat, di kediaman dinasnya, Kemang Selatan, Jakarta, Jumat (9/6).

Menurut Hidayat, Indonesia semestinya tidak hanya menawarkan diri tapi langsung berperan aktif seperti yang dilakukan Turki. Indonesia dinilai harus berperan aktif sesuai pembukaan UUD. Pada Pembukaan UUD Tahun 1945 itu jelas ditegaskan pada alinea terakhir bahwa Indonesia terlibat menjaga perdamaian dunia. “Menurut saya, ini adalah satu hal penting yang harus betul-betul dilaksanakan. Apalagi Indonesia berada pada pihak yang diterima kedua belah pihak baik oleh Qatar maupun oleh pihak Arab Saudi dan negara Arab lainnya,” ujarnya.

Lagipula, kata Hidayat, Indonesia harus melihat bahwa inilah kesempatan sangat bagus bagi Indonesia tampil dan membuktikan kepemimpinannya di tingkat dunia untuk menghadirkan solusi. Dalam sejarah, Indonesia memiliki rekam jejak yang baik berkiprah dalam penyelesaian masalah di Asia Tenggara. “Sekali lagi ini adalah kesempatan baik bagi Indonesia untuk memaksimalkan perannya menjadi fasilitator islah agar permasalahan di Timur Tengah dalam konteks ini di negara-negara Teluk supaya segera selesai dan menghadirkan suasana damai di Timur Tengah,” ujar Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement