Jumat 02 Jun 2017 21:21 WIB

Buronan Polisi Filipina Pernah Jadi Petani di Sumbar

Marinir Filipina lari menyelamatkan diri dekat markas kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina.
Foto: REUTERS/Erik De Castro
Marinir Filipina lari menyelamatkan diri dekat markas kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Salah seorang warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Al Ikhwan Yusel (26), masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok teroris oleh Philippine National Police (PNP). Dia pernah menjadi petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau.

"Yang bersangkutan memiliki KJA di Batunanggai, Nagari Tanjungsani, Kecamatan Tanjungraya, dan ia menjadi petani setelah menyelesaikan pendidikan di SMK Bukittinggi," kata Kepala Polres Agam Ajun Komisaris Besar Ferry Suwandi di Lubukbasung, Jumat (2/6).

Ia menjelaskan Al Ikhwan Yusel memiliki keramba jaring apung tidak jauh dari rumahnya di Batunanggai, Nagari Tanjungsani, Kecamatan Tanjungraya. Dalam pergaulan sehari-harinya, anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Yusri Malik dan Helmida ini dikenal sangat pendiam.

"Ia dikenal tidak banyak berbicara saat bergaul di lokasi tempat tinggalnya," kata Ferry.

Batunanggai merupakan lokasi tempat kedua orang tuannya berdiam dan Kecamatan Palembayan merupakan lokasi tempat lahirnya. Al Ikhwan Yusel menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) Batunanggai dan SMP Sigiran Nagari Tanjung Sani.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bukittinggi, dengan jurusan otomotif. "Al Ikhwan Yusel sempat merantau ke Bali pada 2013 dan pada 2014 pulang ke kampung di Tanjung Raya," kata Ferry. 

Pada 25 Februari 2017, Al Ikhwan Yusel meminta izin kepada orang tuanya untuk merantau ke Bogor, Jawa Barat. Semenjak di Bogor, pihak orang tuannya tidak mengetahui apa pekerjaannya.

"Dia berangkat ke Marawi Filipina Selatan pada 28 Maret 2017," ujar Ferry. 

Al Ikhwan Yusel merupakan salah satu dari tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga bergabung dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. Ketujuh WNI ini merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Philippine National Police (PNP).

Mereka diduga terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina. "Kedua orang tuannya sangat terpukul dengan pemberitaan ini. Kita terus melakukan penyelidikan terkait keberadaan Al Ikhwan Yusel," kata Ferry.

 

(Baca juga: Polri: Tujuh WNI Diduga Terlibat Terorisme di Filipina)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement