Rabu 17 May 2017 07:37 WIB

Masyarakat Singapura dan Indonesia Dikenal 'Tukang Makan'

Rep: Puti Almas/ Red: Angga Indrawan
Perempuan makan (Ilustrasi)
Foto: Sheknows
Perempuan makan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia menggelar rangkaian acara untuk memperingati 50 tahun hubungan bilateral dengan Tanah Air. Salah satunya adalah acara makan malam dengan mengundang chef Malcolm Lee, koki kepala dan pemilik Restoran Peranakan Michelin pada Selasa (16/5).

Dalam acara yang diberi tajuk Republik Indonesia dan Singapura 50 Tahun atau disingkat sebagai RISING50, acara makan dipilih karena pada dasarnya kedua negara memiliki kesamaan dalam hal itu. Bahkan, termasuk dengan kebiasaan menggemari makan.

"Masyarakat Singapura dan Indonesia dikenal sebagai 'tukang makan' saya pikir ini tidak salah dan kita dipersatukan oleh penghargaan yang sama atas makanan," ujar Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar dalam pidato pembukaan RISING50 di Jakarta, Selasa (16/5).

Ia menuturkan bahwa bagi orang-orang Singapura, makan dapat menjadi hiburan nasional. Mereka juga cenderung senang untuk melihat dan membandingkan catatan-catatan tentang makanan terbaik yang dapat ditemukan di dalam dan luar negeri.

"Saya juga melihat teman-teman Indonesia demikian, tapi tentu bangga dengan masakan lokal mereka dan ini yang membuat kesamaan kedua warga negara dengan warisan yang berbeda," jelas Nayar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement