Sabtu 29 Apr 2017 10:40 WIB

Terkait Karangan Bunga di Balai Kota, Ini Empat Hal Penting Menurut ICMI

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Warga berfoto dengan latar belakang karangan bunga bertuliskan Move On Donk Coy ! di halaman Kantor Balai Kota DKI Jakarta
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Warga berfoto dengan latar belakang karangan bunga bertuliskan Move On Donk Coy ! di halaman Kantor Balai Kota DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berberapa hari ini, Balai Kota dan Monas, dibanjiri ribuan karangan bunga dengan desain meriah dan mewah. Karangan bungan yang ditujukan untuk pejawat Ahok-Djarot itu jumlahnya diperkiran mencapai 5.000 yang dikirim dari lintas masyarakat dan komunitas.

Namun, berdasarkan penelusuran beberapa media, karangan bunga dan dekorasi mewah Ballrom Hotel Pulman Jakarta itu dari pihak Ahok sendiri untuk merayakan kemenangan Pilkada kemarin, tapi berdasarkan hitungan cepat Ahok kalah.

Dewan Pakar ICMI Pusat Anton Tabah Digdoyo jika mengatakan, ada empat hal penting jika hal itu benar dilakukan. Pertama, Ahok telah mendahului Tuhan, dengan memastikan akan memenangkan pilkada DKI 2017, sehingga melakukan dekorasi mewah sebuah hotel dan pesan ribuan karangan bunga.  

"Tuhan sangat murka dengan hal seperti ini. Banyak kisah kemurkaan Tuhan jika manusia mendahului kehendak-Nya. Karana itu Islam ajarkan harus pakai kata-kata insya Allah," katanya kepada Republika.co.id,melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, (29/4).

Kedua, menurut Anton, apa yang dilakukan Ahok merupakan suatu pemubaziran dana yang sangat luar biasa. Dengan demikian Ahok  telah membangun persaudaraan denga setan, karena mubadzir itu saudaranya setan dengan meninggalkan Tuhan.

Ketiga, kata Antom, makin nyata Ahok tak sungguh-sungguh bertuhan denga ucapannya yang kontroversial. "Jika macam-macam Tuhan pun saya lawan."

Keempat, kata purnawiran polri bintang dua ini, sesuai saran pakar psikologi agar kejiwaan Ahok segera diperiksa secara cermat untuk membuktikan jika daya nalarnya terganggu atau tidak.

Mestinya, kata Anton, dana sebesar untuk karangan bunga tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk membantu kegiatan sosial, setelah bermusyawarah dengan Lucky Florest. "Jika itu yang dilakukan insya Allah banyak manfaat dan Ahok tidak makin stres," katanya.

Menurut Anton, membuat ribuan karangan bunga ucapan semu tersebut akan membuat Ahok makin stress, karena tidak ada manfaat sama sekali, malahan makin menuai protes rakyat. "Bahkan cendikiawan-cendikiawan memprediksi ribuan karangan bunga ucapan semu tersebut akan membawa malapetaka bagi yang bersangkutan," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement