Kamis 30 Mar 2017 19:19 WIB

Kongres Ekonomi Umat Bakal Dihadiri 500 Peserta

Rep: Muhyiddin/ Red: Angga Indrawan
Majelis Ulama Indonesia
Majelis Ulama Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Kongres Ekonomi Umat di Hotel Sahid Jakarta mulai tanggal 22-24 April mendatang. Kongres tersebut menyusul kesuksesan Kongres Umat Islam yang digelar MUI beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi pemberdayaan Ekonomi Umat MUI sekaligus Ketua Pelaksana Kongres, Azrul Tanjung mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang ratusan peserta dari perwakilan MUI Wilayah, ormas Islam tingkat pusat, perguruan tinggi, asosiasi ekonomi, dan juga beberapa pondok pesantren besar.

"Banyak agendanya kita mengundang sekitar 500 peserta," ujar Azrul saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (30/3).

Ia mengatakan, kongres yang bertemakan 'Arus Baru Ekonomi Indonesia' tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, sedangkan di akhir acara akan ditutup oleh Wakil Presidrn Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kalangan pesantren diundang dalam Kongres tersebut lantaran pesantren sejatinya dapat menjadi pusat ekonomi umat. Sebab, tidak sedikit pesantren yang kini mempunyai produk sendiri namun belum mampu bersaing secara nasional.

"Ini melibatkan pesantren karena pondok harus menjadi sentra ekonomi umat, masjid tertentu juga kami undang,   kita berharap ke depan pusat-pusat Islam baik itu pendidikan tinggi, masjid, mushalla, pesantren dan bahkan ormas-ormas Islam menjadi pusat-pusat ekonomi," ucapnya.

Ia mengungkapkan, dengan diadakannya Kongres Ekonomi Umat, MUI akan turut membantu usaha mikro dan menengah, sehingga produk-produk yang misalnya dikeluarkan pesantren dapat masuk ke pasar nasional mauoun global."Karena itu kita akan bekerjasama dengan Apindo, Transmart, dan pesantren, perguruan tinggi dan juga pemerintah," kata dia.

Ia menambahkan, dengan adanya Kongres tersebut diharapkan ada integrasi ekonomi umat Islam yang berkeadilan. Artinya, kata dia, ekonomi umat tidak tersentral pada beberapa orang atau kelompok saja tetapi terhadap seluruh umat. "Jadi usaha-usaha kecil-kecil ini harus diberdayakan. Persiapan acaranya insya Allah besok kita diterima presiden dan Senin diterima Wapres," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement