Selasa 28 Mar 2017 18:53 WIB

KBRI Amman Ikut Promosikan Wisata Palestina

Museum baru Palestina berada di atas bukit di kawasan Wst Bank.
Foto: NY Times
Museum baru Palestina berada di atas bukit di kawasan Wst Bank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar RI di Amman, Yordania turut mempromosikan pariwisata Palestina dan Yordania di Indonesia sebagai dukungan untuk meningkatkan ekonomi negara tersebut. Hal itu disampaikan Kuasa Usaha ad Interim KBRI Amman, Nico Adam, yang diterima di Jakarta, Selasa (28/3).

"Indonesia terus mendukung rakyat Palestina dalam segala hal, tidak saja dukungan politis Indonesia untuk membantu perjuangan rakyat Palestina memperoleh kemerdekaannya dari tangan penjajah Israel, namun juga mendukung peningkatan perekonomian bagi rakyat Palestina," kata Nico Adam.

Menurut dia, walaupun Yordania kini dikelilingi oleh negara tetangga yang sedang berkonflik, seperti Suriah, Irak, dan Palestina, negeri tersebut menikmati keamanan politik dalam negeri.

"Keamanan ini diwujudkan oleh kesadaran rakyat dan pemimpinnya, di mana setelah 'Arab Spring', pemerintah dan parlemen di Yordania segera mereformasi dan mengamandemen undang-undang untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan keamanan. Sehingga Insya Allah situasi aman tersebut sesuai dengan nama ibu kota Yordania, Amman," jelas Nico Adam kepada para pengunjung pameran wisata Astindo Fair 2017 yang diselenggarakan di Jakarta pada 24-26 Maret.

Bagi Palestina, sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang paling besar selain pertanian pohon zaitun yang telah dikenal menghasilkan minyak zaitun berkualitas tinggi, tambah dia.

"Palestina sangat membutuhkan kunjungan wisatawan dari Indonesia. Objek pariwisata yang dijual oleh Palestina dan Yordania umumnya merupakan wisata religi. Berdasarkan catatan, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia yang datang ke Palestina dan Yordania sepanjang tahun 2016 lalu sekitar 70 ribu orang," kata Nico.

Sementara itu, Raed Bader, salah satu agen wisata dari kota Hebron Palestina mengatakan bahwa dalam melakukan promosi pariwisata Palestina tidak bisa dipisahkan dari Yordania.

"Masyarakat Yordania dan Palestina saling mendukung dan bersahabat, yang sering dianalogikan seperti paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Jadi objek pariwisata yang dijual harus merupakan satu paket," kata Raed.

Dia menambahkan kunjungan wisata tersebut dapat meningkatkan perokonomian rakyat Palestina, membuka lapangan kerja bagi mereka, serta menghidupkan usaha kerajinan tangan dan wisata kuliner mereka.

"Palestina sedang bergeliat untuk menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia. Kami memiliki banyak paket wisata religi menarik yang bisa dikunjungi oleh masyarakat Indonesia selain objek wisata yang sudah terkenal seperti di Yerusalem dan Bethlehem," kata Raed.

Menurut dia, ada banyak tempat menarik yang harus dikunjungi baik oleh wisatawan Muslim maupun Nasrani, seperti Masjid Ibrahim di Hebron, Masjid Nabi Musa di Jericho, dan makam sahabat dan peninggalan Romawi di Nablus.

"Satu hal yang sangat diharapkan dari turis Indonesia atau yang berasal dari negara Muslim dan negara sahabat Palestina adalah menggunakan akomodasi dan sarana transportasi yang dimiliki oleh rakyat Palestina, karena akan secara langsung membantu ekonomi mereka," kata Raed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement