Selasa 21 Mar 2017 19:51 WIB

Pameran Museum Keliling Digelar di Tanjungpinang

Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) melalui Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan Pameran Museum Keliling pada 21-26 Maret 2017 di Gedung Gonggong Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Pameran yang menampilkan koleksi museum meliputi informasi dan pengetahuan seputar peristiwa pergerakan perjuangan bangsa itu dibuka Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul di Tanjungpinang, Selasa (21/3).

"Pameran ini pertama kali dilaksanakan setelah hampir 3 tahun museum Kota Tanjungpinang vakum," katanya.

Syahrul mengemukakan museum yang Tanjungpinang yang memiliki banyak koleksi dan peristiwa sejarah tidak beroperasi beberapa waktu lalu karena beberapa kendala, salah satunya defisit anggaran.

Pemkot Tanjungpinang juga mengusulkan kembali ke Provinsi Kepri untuk membenahi museum tersebut dan berharap tahun 2018 bisa dibuka kembali.

"Museum merupakan wadah dari pelestarian peninggalan sejarah budaya masa lalu penting bagi masyarakat dalam memahami perkembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam arti luas. Artinya tidak hanya melestarikan benda-benda warisan budaya secara fisik tetapi juga adat istiadat dan norma," ucapnya.

Syahrul mengaku bangga Tanjungpinang terpilih dalam pelaksanaan pameran Museum Keliling. Museum Kebangkitan Nasional memiliki target 2.500 pengunjung, karena itu ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa untuk dapat memanfaatkan informasi dari pameran itu.

"Pameran ini akan dibuka setiap hari dan kita akan menjadwalkan sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan menyurati Sekolah SMA/SMK untuk mengujungi pameran ini. Dengan begitu, mereka akan memahami dan mendapatkan informasi tentang sejarah pergerakkan Indonesia," katanya.

Kepala Seksi Pengkajian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Isnudi mengatakan pameran itu menampilkan informasi dan pengetahuan tentang sejarah pergerakan Indonesia yang merupakan petanda dimulainya era baru bagi pemuda Indonesia.

"Tujuan utama dari pameran ini membangkitkan semangat belajar generasi muda, sehingga diharapkan mereka lebih mendalami sejarah pergerakan nasional dan bisa mewarisi nilai-nilai perjuangan tokoh Indonesia," katanya.

Isnudi menjelaskan target pameran yang digelar di Kota Tanjungpinang adalah 2.500 pengunjung, namun bukan hanya jumlah kunjugan, melainkan generasi muda penerus bangsa dapat mewarisi nilai-nilai sejarah dari tokoh perjuagan untuk melangkah dimasa yang akan datang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement