Jumat 24 Feb 2017 17:52 WIB

Warga Cipinang Melayu Khawatir Banjir Susulan

Puluhan  Polisi Wanita (Polwan) turut serta  membantu warga Rw 04, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur membersihkan rumah dan lingkungannya usai banjir yang merendam wilayah tersebut. Permukiman yang berada di bantaran Kali Sunter itu terendam banjir
Foto: Dian Fath Risalah/Republika.
Puluhan  Polisi Wanita (Polwan) turut serta  membantu warga Rw 04, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur membersihkan rumah dan lingkungannya usai banjir yang merendam wilayah tersebut. Permukiman yang berada di bantaran Kali Sunter itu terendam banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang merendam RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur sejak akhir pekan lalu, sudah hampir sepenuhnya surut. Ratusan warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat bencana itu kini telah pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Berdasarkan pantauan, Jumat (24/2), sebagian jalan di RW 04 Cipinang Melayu saat ini masih tertutup lumpur sisa banjir kemarin. Genangan air setinggi lima sentimeter juga terlihat masih merendam beberapa jalan dan gang kecil di bagian barat kawasan permukiman itu. Sejumlah warga terlihat sibuk berbenah dan membersihkan rumah mereka dari sisa kotoran akibat banjir tersebut. 

Masjid Universitas Borobudur yang sebelumnya sempat digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk warga korban banjir, kini sudah ditinggalkan para pengungsi. "Semua sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tutur salah satu jamaah Masjid Universitas Borobudur, Annas.

Banjir mulai melanda RW 04 Cipinang Melayu pada Ahad (19/2) lalu. Pada waktu itu, Sungai Sunter meluap dan menyebabkan kawasan tersebut terendam banjir setinggi 1,5 meter. Keesokan harinya, banjir sempat surut selama beberapa jam. Namun, pada Selasa (21/2) dini hari, luapan air sungai Sunter kembali menerjang RW 04 Cipinang Melayu. Ketinggian banjir di permukiman warga ketika itu mencapai dua meter lebih.

Salah seorang warga RW 04 Cipinang Melayu, Yanto mengatakan, keluarganya masih merasa waswas jika banjir susulan kembali melanda kampungnya setiap saat. Apalagi, wilayah Ibu Kota dan sekitarnya akhir-akhir ini memang kerap diguyur hujan deras sehingga semakin meningkatkan potensi meluapnya Sungai Sunter. "Capek saya kalau banjirnya datang berulang-ulang seperti ini habis bersihin rumah, eh nggak tahunya datang lagi tuh banjir," keluh Yanto.

Banjir yang terjadi di RW 04 Cipinang Melayu kemarin termasuk yang paling parah. Selama puluhan tahun menetap di kawasan tersebut, baru kali ini rumahnya terendam banjir hingga mencapai ketinggian dua meter lebih. "Saya masih khawatir dengan adanya banjir susulan, walaupun di Jakarta nggak hujan sama sekali, sungai Sunter tetap meluap kalau di daerah hulunya hujan deras," tutur Yanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement