Ahad 05 Feb 2017 11:11 WIB

Trans Bandung Raya akan Beroperasi di Kabupaten Bandung

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Loket bus trans Bandung (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi yusuf
Loket bus trans Bandung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan bantuan hibah bus rapid transit (BRT) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.  Ada 10 unit yang diberikan Kemenhub untuk menambah mobilitas warga Jawa Barat menggunakan transportasi umum.

"Pemprov Jabar dapat hibah 10 unit dari Kemenhub yang akan dikelola Dishub (Dinas Perhubungan)," kata Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik saat dihubungi, Ahad (5/2).

Dedi menyebutkan BRT ini akan digunakan sebagai operasional melengkapi Trans Bandung Raya. Rutenya akan menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung yang selama ini belum dilalui Trans Bandung Raya.

"Rencananya bus Trans Bandung Raya ini akan melayani trayek dari Kota Bandung-Kabupaten Bandung selama 6 kali perjalanan setiap harinya setiap satu unit bus," ujarnya.

Pihaknya merancang rute yang akan dilalui adalah dari Terminal Leuwipanjang-Kopo-BKR-Moch.Toha-Dayeuhkolot-Ciparay dan berakhir di Terminal Majalaya.

Hibah yang diberikan pemerintah pusat akan dilanjutkan dengan kontrak layanan operasional bus. Untuk pembiayaan ini pihaknya sudah menganggarkan lewat pos belanja langsung Dishub Jabar.

"Keseluruhan biaya kontrak sudah kita anggarkan. Pembiayaan operasional bus tersebut akan dibiayai dari APBD Jabar lewat pos belanja langsung Dishub Jabar. Totalnya mencapai Rp2,39 miliar," jelasnya.

Sesuai rute yang dirancang, bus ini akan menempuh panjang lintasan 27 kilometer. Bus berukuran sedang ini rencananya akan beroperasi melayani masyarakat umum dari pukul 06.00-18.00 WIB.

Sementara untuk tiket akan diberlakukan tarif flat sebesar Rp 5.000. Sehingga diharapkan dapat menarik minat masyrakat terutama yang menempuh perjalanan Kota Bandung ke Kabupaten Bandung.

Program ini akan dimulai April 2017. Untuk itu saat ini, Dedi mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Diharapkan dengan demikian warga bisa beralih ke transportasi massal agar kemacetan bisa berkurang.

"Nantinya bus akan dioperasikan oleh UPTD Dishub Jabar atau BUMD, tapi itu proses yang penting program ini jalan dulu agar masyarakat Kota Bandung dan Kabupaten Bandung beralih ke transportasi massal," jelasnya.

Warga Kabupaten Bandung, Novianti menyambut baik rencana operasional Trans Bandung Raya di Kabupaten. Ini dikatakan dapat menjadi jawaban kebutuhan masyarakat akan transportasi massal yang memadai.

"Senang kalau memang mau beroperasi di Kabupaten. Jadi kalau mau ke Kota Bandung bisa langsung naik Trans Bandung Raya aja. Nggak perlu naik angkot," kata Novianti.

Meski demikian ia berharap keberadaan bus tersebut tidak menambah kemacetan jalur perbatasan kabupaten dengn kota. Mengingat ukuran bus lebih besar dari mobil-mobil pada umumnya.

Selama ini Trans Bandung Raya hanya melayani rute di dalam Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, serta Jatinangor (Sumedang). Karenanya diharapkan layanan ini bisa melengkapi transportasi di seluruh wilayah Bandung Raya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement