REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ancaman dan tudingan kepada Kiai Ma'ruf sebagai saksi palsu oleh tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terus menuai kecaman dari kalangan ulama di Tanah Air. Pimpinan Pesantren Kreatif iHAQi Ustaz Erick Yusuf bahkan harus 'bangun' dari kegaduhan yang terjadi saat ini.
"Selama ini, saya berusaha menahan diri melihat kegaduhan–kegaduhan. Namun, ketika kita melihat bersama–sama Kiai Ma’ruf Amin ulama warasatul anbiya pewaris para nabi ini, kemudian dihinakan, dihardik, akan dipolisikan, dan disebut tidak profesional tentu saya merasa tersinggung," kata Ustaz Erick kepada Republika.co.id, Rabu (1/2).
Kang Erick, begitu ustaz ini biasa dipanggil, merasa sangat sakit dan tersinggung dengan ancaman dan tudingan yang ditujukan kepada Kiai Ma'ruf Amin. Hal itu, merupakan tindakan yang melampaui batas-batas kewajaran hidup sebagai suatu bangsa yang beradab, yang telah dilakukan Ahok dan tim pengacara.
"Saya juga ikut merasa janganlah perlakukan ulama yang begitu kami hormati dengan cara yang seperti itu. Hormati ulama kami, tarik semua ucapan–ucapan penghinaan itu," ujarnya.
Karena itu, kata Kang Erick, dirinya bersama barisan para pemuda akan merapatkan shaf untuk menjaga muruah para ulama. "Insya Allah. Bismillah ya... Allahu akbar," katanya .
Dalam persidangan hari ini di gedung Kementan, Jakarta Selatan, KH Ma’ruf Amin hadir sebagai saksi. Dalam sebuah kesempatan, tim penasihat hukum Ahok antara lain mencoba menghubung-hubungkan tokoh PBNU tersebut dengan mantan presiden SBY.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
