Senin 23 Jan 2017 17:48 WIB

Curah Hujan Tinggi, Kawasan Wisata Curug Benowo Ditutup

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Curug Benowo
Foto: Exploresemarang.com
Curug Benowo

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, menutup sementara kawasan wisata air terjun Curug Benowo. Penutupan kawasan wisata yang berada di lereng Gunung Ungaran tersebut, karena tingginya curah hujan yang dikhawatirkan bisa membahayakan pengunjung.

"Selain alasan keamanan pengunjung, penutupan dilakukan karena adanya kerusakan akses jalan menuju lokasi air terjun tersebut. Akibat hujan lebat yang turun sepekan terakhir, sedikitnya ada 12 jembatan kayu menuju lokasi air terjun rusak diterjang arus deras," ujar Kepala Desa (Kades) Kalisidi, Dimas Prayitno Putra, Senin (23/1).   

Kades Kalisidi menjelaskan, intensitas hujan mengakibatkan sejumlah arus sungai di hulu menjadi kurang bersahabat. Apalagi sejumlah jembatan kayu yang mengakses ke lokasi wisata ini juga rusak disapu arus sungai.

Pihaknya tak ingin mengambil resiko terjadinya musibah yang dialami para pengunjung Curug Benowo ini. Karena intensitas hujan di lereng timur gunung Ungaran, saat ini masih sangat tinggi.

Pihaknya khawatir, rusaknya jembatan akan memaksa pengunjung menyeberangi sungai. Padahal jika hujan lebat dan debit air sungai akan meningkat drastis dan batuan sungai akan ikut hanyut menuju hilir.

"Tak hanya arus sungai menjadi deras, namun ancaman batuan besar yang terbawa arus sungai ini juga bisa membahayakan para pengunjung," katanya.

Dimas juga mengungkapkan, pihaknya mengelola kompleks air terjun Curug Lawe dan Curug Benowo di lereng gunung Ungaran. Khusus untuk kunjungan ke Curug Benowo sudah dua hari ini ditutup untuk umum sampai dengan perbaikan jembatan rampung.

Sebab perbaikan ini juga mempertimbangkan kondisi cuaca. Jika lereng gunung Ungaran hujan lebat maka proses perbaikan akan dihentikan. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati air terjun ini akan diarahkan ke Curug Lawe.

Untuk itu, pihaknya mengimbau para pengunjung untuk patuh pada ketentuan yang dibuat oleh pengelola. Karena larangan ini diberlakukan untuk keselamatan pengunjung sendiri.

Misalnya tidak memaksakan diri menuju Curug Benowo dan Curug Lawe jika kondisi cuaca hujan. Indikasinya urungkan niat menuju lokasi curug bila mendung tebal di kawasan lereng gunung Ungaran.

Yang paling mudah ditandai kalau aliran air di kawasan rigasi Sidomble berubah keruh kecoklatan, bisa dipastikan arus sungai dari kawasan hulu (Candi Promasan) sangat deras. "Pada aliran normal, aliran irigasi ini sangat jernih," ucapnya.

Dimas juga menyampaikan, untuk proses perbaikan jembatan yang rusak akan memakan waktu sepekan, dengan catatan kondisi cuaca benar- benar bersahabat. Namun jika cuaca buruk, perkiraan waktu ini berpeluang bertambah.

Sebagian jembatan kayu yang rusak tersebut akan diganti rangka besi. Peralatan genset dan lainnya sebenarnya sudah ada dilokasi sejak sepekan yang lalu. “Sebelumnya, kami memang merencanakan perbaikan, tetapi selalu terkendala cuaca,” tambahnya.

Sementara itu, hujan lebat juga mengakibatkan longsor disejumlah titik, di Desa Kalisidi. Selain merusakkan saluran irigasi, longsor juga merusakkan rumah warga di Dusun Mrunten.

Sutrisno (49) mengakui, dapur rumahnya terdampak akibat longsor yang terjadi Ahad (22/1). Bangunan dapur rumah ukuran 7 X 10 meter fondasinya mengalami longsor. "Akibatnya tembok batako dengan panjang 12 meter dan tinggi 3 meter ambruk," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement