Rabu 11 Jan 2017 15:48 WIB

'Apa yang Direncanakan Anies-Sandi untuk Kepulauan Seribu?'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham
Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pasangan cagub-cawagub Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Pandji Pragiwaksono, menggelar diskusi #DjawabDji Edisi Pilkada di Kedai Kopi Diskaz, Panglima Polim V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/1). Sekitar 70 orang yang hadir dalam diskusi tersebut mayoritas pemilih muda Ibu Kota dan akan menggunakan hak pilihnya dalam pilkada Jakarta 2017 nanti.

Setiap orang yang hadir berhak untuk bertanya apa saja terkait Pilkada Jakarta kepada Pandji. Salah satunya adalah Naufal yang berasal dari Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Pemuda ini mengapresiasi sikap Anies-Sandi dalam menolak reklamasi. Akan tetapi, ia masih belum mendapatkan jawaban pembangunan seperti apa yang direncanakan pasangan bernomor urut tiga tersebut untuk Kepulauan Seribu.

"Saat ini Kepulauan Seribu terdapat sekitar 33 ribu kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan. Sebagian sudah terpinggirkan, digusur, dan masuk ke dalam kota. Saya ingin bertanya, selain menolak reklamasi itu apa yang akan dilakukan oleh Anies?" tanya Naufal kepada Pandji.

Pandji kemudian menjawab fokus dari Anies-Sandi adalah pembangunan manusianya, bukan sekadar benda matinya. Selama ini, Kepulauan Seribu kadang hanya dipandang sebagai tempat pariwisata. Padahal, di dalamnya ada kehidupan.

"Dari 23 program dan komitmen Anies-Sandi, Kepulauan Seribu akan dijadikan pusat konservasi dan ekologi. Di sana akan dibangun SMK khusus perlautan dan perikanan. Juga SMK Pariwisata," kata Komika yang baru saja menyelesaikan tur internasionalnya tersebut.

Pandji kemudian menegaskan bahwa komitmen ini merupakan bentuk nyata dari prinsip memajukan kota dan membuat warganya bahagia. Ia berharap program tersebut menjadikan kepulauan seribu terhubung dan terjalin komunikasi secara utuh di Jakarta. "Kepulauan Seribu akan menjadi tempat di mana manusianya dibangun. Pulaunya dibangun. Bukan sekadar pariwisata saja," kata Pandji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement