Kamis 05 Jan 2017 11:55 WIB

Insiden TNI-Australia, Komisi l akan Konfirmasi ke Panglima

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ani Nursalikah
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi mendukung penuh keputusan Panglima TNI yang membekukan sementara kerja sama militer Indonesia dengan militer Australia. Hal ini karena militer Australia diduga melecehkan militer Indonesia dan lambang negara Indonesia.

"Sudah seharusnya Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar, bukan melecehkan. Militer Australia kali ini menunjukan itikad tidak baik yang cenderung provokatif," kata Bobby saat dihubungi pada Kamis (5/1).

Karenanya, ia mengungkap saat masa sidang DPR RI dimulai, akan mengonfirmasi bentuk pelecehan tersebut kepada TNI. Jika memang benar pelecehan tersebut dilakukan, Komisi I mendukung penuh hal tersebut, bahkan upaya lebih lanjut.

Baca:

Jokowi: Penangguhan Hubungan Militer RI-Australia karena Masalah Prinsip

Menhan Australia: Penyelidikan Insiden TNI-Australia dalam Tahap Akhir

Media Australia Beberkan Penyebab Bekunya Hubungan Militer RI-Australia

"Nanti kita akan tanyakan ke Panglima seperti apa, dan kita menunggu respons Australia juga, kalau mereka enggak ngganggap ya apa boleh buat," kata dia.

Namun demikian, Anggota DPR dari fraksi Partai Golkar masih berharap hal ini hanya merupakan kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Karenanya perlu adanya respons dari Australian Defence Force (ADF) terkait hal ini.

"Saya masih berharap ini adalah kesalahpahaman, tetapi kiranya benar ada pelecehan, bukan hanya penghentian kerja sama, kalau perlu langkah-langkah diplomatik harus dilakukan," kata Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatra Selatan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement