Senin 21 Nov 2016 16:11 WIB

Bocah SD Ini Meninggal Saat Pegang Es Mambo Warna Pink

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Jajanan di sejumlah sekolah perlu diwaspadai karena ada yang mengandung bahan pangan yang tak aman.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jajanan di sejumlah sekolah perlu diwaspadai karena ada yang mengandung bahan pangan yang tak aman.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Seorang siswa kelas tiga SDN Karangsari 1, Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Husnul Khotimah (8 tahun), meninggal dunia, Senin (21/11). Korban diduga keracunan jajanan yang disantapnya.

Peristiwa itu bermula saat korban mengikuti pelajaran olah raga bersama teman-temannya di lapangan sekolah pada pagi hari. Pelajaran yang dipimpin seorang guru itu kemudian berakhir pukul 08.30 WIB dan para siswa diperbolehkan istirahat.

Saat jam istirahat itu, bocah warga Desa Karang Karangsari Blok Cisari, Kecamatan Weru itu, diketahui menyantap jajanan berupa keripik balado dan minuman es teh buatan yang dijual dalam galon oleh pedagangnya. Selain itu, korban juga diketahui memegang minuman es mambo berwarna pink.

"Saat korban mengeluhkan pusing dan terduduk, dia memegang es mambo warna pink itu. Tapi berdasarkan informasi dari teman-temannya, es mambo itu belum sempat diminum,’’ ujar Wakapolsek Weru, AKP Sudiro.

Korban kemudian dibawa ke ruang guru untuk diistirahatkan dan diberi minum. Namun, karena tak ada respons, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Karangsari.

Setelah sampai di puskesmas, dokter langsung memberikan pertolongan pada korban. Namun, korban ternyata sudah tak bernyawa. Dari hidung korban keluar cairan dan berbusa.

Sudiro mengatakan, sudah mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari para saksi, terutama teman-teman yang bersama korban. Pihaknya juga sudah membawa sampel makanan yang disantap korban untuk diperiksa lebih lanjut. Bahkan, pedagang makanan yang menjual jajanan tersebut juga ikut dibawa ke kantor polisi untuk dmintai keterangan.

"Saya belum bisa menduga penyebab pasti meninggalnya korban karena sampai sekarang tidak ada keluhan dari teman-temannya meski mengonsumsi makanan dan minuman yang sama," ujar Sudiro.

Dikatakan Sudiro, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban memang belum sarapan saat berangkat ke sekolah. Pihak keluarga korban pun meminta dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya bocah tersebut.

Ibu kandung korban, Kurini, mengaku, sangat terpukul mendengar putri kesayangannya kini sudah tidak bernyawa lagi. Padahal, saat berangkat ke sekolah, putrinya dalam keadaan sehat. "Saat berangkat sekolah, Husnul memang tidak sempat sarapan," ujar Kurini dengan suara pelan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement