Kamis 10 Nov 2016 21:35 WIB

Djarot Klaim Aksi Tolak Ahok tak Pengaruhi Suara di Pilkada

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berdialog dengan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota, Jakarta, Selasa (25/10)
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berdialog dengan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota, Jakarta, Selasa (25/10)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi demonstrasi yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum atas dugaan penistaan agama disebut tak terlalu memengaruhi elektabilitasnya di Pilkada DKI Jakarta. Calon wakil gubernur pejawat, Djarot Syaiful Hidayat, meyakini elektabilitas ditentukan oleh kinerja yang sudah ditunjukkan selama ini.

Ditemui saat berkunjung ke Kota Malang pada Kamis (10/11), Djarot mengatakan elektabilitas lebih menyangkut kepuasan publik dan aspirasi warga. "Saya yakin dari hasil survey apapun kepuasan rakyat Jakarta terhadap kinerja gubernur pejawat sudah lebih dari cukup," katanya.

Menurut Djarot, terjadinya aksi tuntut Ahok dan berbuntut pada munculnya penolakan saat kampanye menjadi pembelajaran tersendiri bagi masyarakat. Baginya, penolakan demi penolakan yang muncul saat Ahok atau dirinya hendak berkampanye harus disikapi secara bijak.

"Inilah peran kami agar bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," tegasnya.

Sejauh ini, Djarot mengaku selalu mengajak diskusi kelompok masyarakat yang datang menolak saat dirinya hendak berkampanye. "Saya ajak bercanda dan diskusi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement