Ahad 30 Oct 2016 12:03 WIB

Sulitnya Menaklukkan Liga Inggris

Red: M Akbar
Liga Primer Inggris
Foto: independent.co.uk
Liga Primer Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Febrian (Wartawan Republika)

Kisah Cinderella yang diciptakan Leicester City di Liga Primer Inggris musim lalu berdampak pada pembenahan klub-klub mapan di negeri Ratu Elizabeth. Tiga klub yang punya kekuatan uang melimpah -- Manchester City, Manchester United dan Chelsea -- sama-sama mendatangkan pelatih baru.

The Citizens mengontrak pelatih muda kaya prestasi Josep ‘Pep’Guardiola’. MU memanfaatkan situasi The Special One Jose Mourinho yang tanpa klub sejak mundur dari Chelsea musim lalu. Sementara Chelsea sendiri berhasil mendatangkan pelatih bertangan dingin asal Italia Antonio Conte.

Para pelatih berkarakter kuat itu pada mulanya diprediksi akan menjadi pesaing juara Liga Inggris musim 2016-2017. Selain tradisi juara yang dimiliki, materi pemain yang ada di ketiga klub itu dinilai mumpuni untuk stabil di papan atas liga.

Banyak pengamat yang memprediksi Pep, Mou dan Conte akan mudah melenggang di peringkat tiga besar. Mereka melihat pelatih Leicester Claudio Ranieri yang memiliki skuat seadanya dapat membawa Leicester berjaya musim lalu. Apalagi tiga pelatih beken tadi.

Kini, musim sudah berjalan sampai pekan ke-9. Kenyataan ternyata tak sesuai dengan prediksi awal. Hanya Pep yang mampu membuat timnya stabil di papan atas. Namun pencapaian bekas pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu belum bisa dibilang sukses. Kenyataannya, City hanya unggul selisih gol dari Arsenal dan Liverpool yang juga punya poin 20.

Jika dilihat dari tren City beberapa pekan terakhir, City sedang tidak bagus. Di liga, City tak pernah menang pada tiga laga terakhir. Jika ditambahkan dengan catatan semua kompetisi Guardiola belum merasakan kemenangan sejak pertengahan September lalu.

Apa yang terjadi dengan performa City di awal musim ini sesuai dengan prediksi mantan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson, beberapa saat sebelum Guardiola datang ke Etihad Stadium. Fergie pernah mengatakan catatan emas Pep di Barca dan Muenchen bukanlah jaminan untuk menjadi juara di Liga Inggris.

Liga Inggris ini dinilai berbeda dengan semua liga bergengsi di Eropa. Pep sudah punya enam koleksi gelar liga. Tiga di Spanyol dan tiga di Jerman. Rata-rata semua gelar liga itu dicapai Pep tanpa hambatan berarti. Barca dan Bayern dibuat Pep berlari sendirian sejak awal musim. Ternyata hal itu tidak terjadi begitu saja secara mudah di Liga Inggris.

Lalu Chelsea di bawah Conte juga menghadapi problem yang sama. Mantan pelatih tim nasional Italia tersebut masih beradaptasi dengan Liga Inggris. Chelsea yang punya skuat matang warisan Mourinho ternyata menerima nasib sempat terlempar dari empat besar.

MU pun demikian. Tim yang merekrut Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic itu hanya bercokol di peringkat tujuh. Padahal Pogba sebelumnya adalah penguasa Seri A bersama Juventus. Ibra jangan ditanya lagi selalu membawa Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Ligue 1 Prancis sejak 2013 silam.

Meskipun di Liga Champions tim Inggris sedang melempem, bukan berarti kompetisi mereka mengalami penurunan kualitas. Selain City, Chelsea dan MU, tiga tiga -- Arsenal, Liverpool dan Tottenham Hotspur -- ternyata tak dapat dipandang sebelah mata. Tiga tim terakhir secara mengejutkan ternyata tetap mampu bersaing di papan atas.

Arsenal, Liverpool dan Spurs memang tidak mendatangkan pelatih baru atau pemain besar di jendela transfer. Namun karena masing-masing pelatih mereka Mauricio Pochettino, Arsene Wenger dan Jurgen Klopp sudah punya skuad matang yang sudah terbentuk jauh sebelum musim ini dimulai.

Memang untuk menjuarai liga, kedalaman skuat dan mental juara pemain dan pelatih menjadi kunci utama. Namun di Liga Inggris seorang pelatih klub Inggris harus berhadapan dengan agenda yang padat selama semusim. Andai pemain kelelahan dan lengah, klub-klub kecil seperti Swansea City, Stoke City, tim promosi Burley, bahkan tim juru kuncu Sunderland bisa saja menjadi batu sandungan. Jadi nama besar di seberang ternyata belum bisa menjadi jaminan untuk dapat menaklukkan Liga Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement