Senin 24 Oct 2016 11:37 WIB

Zulkifli Hasan Ungkap Alasan Pejabat Negara Korupsi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Foto: dok. MPR RI
Ketua MPR Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR --Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambut baik Festival Konstitusi dan Anti Korupsi yang dilaksanakan di Kampus Universitas Hasanuddin Makasar. Menurutnya, agenda ini sangat penting, karena mengangkat tema besar gerakan anti korupsi.

Selama 18 tahun era reformasi, kata dia, banyak kemajuan yang sudah dicapai bangsa Indonesia. ''Tetapi, reformasi juga memberikan dampak buruk, berupa memudarnya nilai-nilai luhur ke Indonesiaan,'' ucap Zulkifli, usai mengunjungi pameran perpustakaan dalam acara Festival Konstitusi dan Anti Korupsi yang berlangsung di aula Baruga Petarani Unhas Makasar, Senin (24/10).

Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama MPR, MK. KPK dan Unhas. Selain ketua MPR, ikut hadir pada acara tersebut, Ketua MK Arief Hidayat, Ketua KPK Agus Rahardjo dan Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Zulkifli menambahkan, memudarnya nilai-nilai luhur Indonesia bisa dilihat dari banyaknya orang yang lupa untuk apa mereka menjadi pejabat. Ia mengatakan, itu terjadi karena mereka lupa terhadap nilai-nilai kebangsaan.

''Yang diketahui hanyalah bagaimana caranya menjadi kaya. Karena itu praktik korupsi terus terjadi, inilah buktinya kita lupa terhadap konsensus kehidupan bangsa,'' katanya.

Kalau masyarakat Indonesia mengingat dan mau mengamalkan empat konsensus bangsa, lanjut Zulkifli, tentu korupsi di Indonesia akan berkurang. Karena, tidak ada satupun dalam salah satu konsensus bangsa yang mentolerir praktik korupsi.

Saat mengunjungi stan perpustakaan MK, zulkifli sempat mencoretkan sebaris pesan di atas monoped. Sedangkan di stan perpustakaan MPR, Zulkifli mendengarkan berbagai kegiatan sosialisasi yang sudah dilaksanakan MPR.

Sementara di stan KPK, Ketua MPR mencoba permainan anti korupsi. Selain pameran perpustakaan, Festival Konstitusi dan Anti Korupsi juga diisi dengan dialog menyoal Konstitusi dan Anti Korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement