REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH, ACEH -- Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai melakukan pendataan dan penanganan terhadap semua kerusakan fasilitas umum dan infrastruktur akibat diterjang banjir luapan sungai dalam sepekan terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Barat Iraidi Yus, di Meulaboh, Jumat (21/10), mengatakan, pihaknya menemukan beberapa titik lokasi kerusakan fasilitas umum, seperti jalan dan jembatan selama dilanda banjir karena intensitas curah hujan tinggi.
"Kerusakan infrastruktur itu kami temukan dan langsung ditangani secara darurat agar masyarakat bisa mengunakannya. Namun untuk permanen mungkin itu akan ditangani oleh instansi lain setelah masa tanggap darurat selesai," katanya.
Terhadap lintasan Meulaboh-Banda Aceh tepatnya di Kecamatan Arongan Lambalek yang kondisinya sangat riskan, pada Jum'at (21/10) siang dilakukan penanganan darurat, alat berat mengeruk secara total badan jalan yang hanya tersisa sekitar 1,5 meter.
Kemudian ditimbun dengan material kembali serta diperpadat sehingga aktivitas itupun sempat membuat kendaraan roda empat maupun roda dua yang melintasi jalur itu terpaksa terhenti dan antrian panjang untuk beberapa jam.
"Badan jalan itu ditangani secara darurat dulu agar bisa dilewati karena kondisinya badan jalan sudah sangat sempit," sebutnya.
Sementara untuk fasilitas yang didata sekaligus dilakukan penanganan darurat pada tujuh titik lokasi, seperti pada ruas Jalan Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, jalan Desa Nurul Huda Kecamatan Woyla dengan ruas jalan yang amblas panjang 18X2 meter.
Kemudian Jalan Desa Gempa Raya Kecamatan Woyla putus sekitar 10 meter, Jalan amblas di lintasan Meulaboh- Banda Aceh tepatnya di Desa Cot Gajah Mate, Kecamatan Arongan Lambalek. Oprit jembatan di Desa Babah Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI, Gorong-Gorong jembatan dan jalan di Suak Bidok amblas 50 meter, Longsor tebing gunung dolok dan jalan amblas di Desa Seuradek, Bronjong tergerus banjir di Desa Tuwi Empeuk.
Banjir yang melanda sepekan ini tidak kunjung surut, bahkan pada Kamis (20/10) malam sejumlah kawasan yang semula rendaman air banjir telah berangsur surut, tiba-tiba sungai kembali meluap, air banjir kembali menerjang pemukiman penduduk sehingga warga mencari tempat lebih aman.