Jumat 26 Aug 2016 02:02 WIB

Berisi Pesan Terakhir, Yasonna Enggan Buka Video Freddy ke Publik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Yasonna H.Laoly (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Yasonna H.Laoly (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan pihaknya enggan membuka isi rekaman video Freddy Budiman ke publik. Ia bersikukuh bahwa isi rekaman tersebut hanyalah pesan pesan terakhir.

Pembukaan video rekaman CCTV terakhir Freddy Budiman sesaat sebelum menjalani eksekusi mati akan diperlihatkan kepada Mabes Polri. Hal itu untuk menindaklanjuti investigasi yang dilakukan untuk membuktikan tudingan adanya keterlibatan oknum polisi dalam jaringan narkotika Freddy Budiman yang dilontarkan oleh Haris Azhar.

"Gak lah, nanti kami lihat dulu apa isinya, tapi sih hanya pesan terakhir mau dieksekusi," ujar Yasonna di Kantor Menkopolhukam, Kamis (25/8).

Sebelumnya, Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komisaris Jenderal Dwi Prayitno mengatakan video testimoni Freddy itu dibuat sehari sebelum dieksekusi. Jadi belum dapat dipastikan isi video tersebut ada unsur pidana, atau keterkaitan seperti testimoni Freddy yang disampaikan kepada Koordinator Kontras Haris Azhar.

"Artinya belum pro justicia. Makanya kami minta copy nya. Kecuali ada indikasi pro justicia, akan kami sita untuk diberikan ke laboratorium forensik.‎ Tapi nanti kalau sudah dapat, kita nonton sama-sama. Kita selalu terbuka," kata Dwi di kantor Komisi Kepolisian Nasional, Jakarta Selatan, Kamis (25/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement