Rabu 03 Aug 2016 01:19 WIB

Perpustakaan di Kudus Belum Miliki Pustakawan

Pustakawan/ilustrasi
Foto: Republika/ Darmawan
Pustakawan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Perpustakaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum memiliki tenaga ahli di bidang perpustakaan atau pustakawan.

"Idealnya kami memiliki tiga pustakawan, namun hingga sekarang belum juga terealisasi," ujarnya di Kudus, Selasa.

Untuk mengembangkan perpustakaan menjadi lebih maju, kata dia, memang dibutuhkan sejumlah pustakawan agar pengelolaannya lebih berkualitas. Selama ini pengelolaan Perpustakaan Kudus diserahkan kepada pegawai yang bukan ahlinya.

Dengan adanya petugas yang memang ahli di bidang perpustakaan, dia berharap upaya pengembangan perpustakaan dengan sarana bangunan yang lebih memadai bisa maksimal, sehingga bisa meningkatkan minat baca masyarakat Kudus dengan rajin datang ke perpustakaan.

Ia berharap pada perekrutan pegawai baru nantinya usulan penambahan pustakawan bisa direalisasikan.

Terlebih lagi, kata dia, semua desa di Kabupaten Kudus sudah memiliki perpustakaan sehingga perlu dukungan pengembangan agar lebih maju. Jumlah koleksi buku yang ada di Perpustakaan Kudus saat ini mencapai 23.000 koleksi dari berbagai disiplin ilmu. Rencananya akan ada penambahan 2.500 buku baru hasil pengadaan tahun APBD Kudus 2016.

Nanang mengatakan penambahan koleksi buku baru tersebut selalu melibatkan pembaca yang sering mengunjungi perpustakaan.

"Pengunjung perpustakaan yang tidak mendapatkan koleksi buku yang diinginkan, biasanya menulis saran. Setelah dipertimbangkan akhirnya direspons, termasuk menambah koleksi buku novel yang penjualannya paling laris di pasaran," ujarnya.

Hal itu dilakukan demi menarik minat masyarakat Kudus untuk berkunjung ke Perpustakaan.

Perpustakaan daerah tersebut mencatat jumlah pengunjung dalam sebulan bisa mencapai 2.218 orang dari berbagai kalangan.

Pengunjung perpustakaan yang paling mendominasi berasal dari kalangan pelajar, disusul mahasiswa, masyarakat umum dan pegawai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement