Ahad 31 Jul 2016 15:51 WIB

Jemaah Calon Haji Purbalingga Dapat Batik Khusus

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Hazliansyah
 Sejumlah calon jamaah haji mengikuti pelatihan manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (31/7). (foto : MgROL_76)
Sejumlah calon jamaah haji mengikuti pelatihan manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (31/7). (foto : MgROL_76)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Selain menggratiskan seluruh biaya penyelenggaraan ibadah haji di luar BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), jemaah calon haji asal Purbalingga juga akan mendapat pakaian khusus batik dari Pemkab setempat.

"Dananya diambil dari APBD, karena dana yang dialokasikan dalam APBD sudah mencakup pembelian seragam batik. Bukan hanya untuk membiayai pemberangkatan dan penjemputan dari Purbalingga ke asrama haji Donohudan, biaya pengurusan paspor, biaya obat-obatan dan makan minum," jelas Bupati Purbalingga, Tasdi.

Dia menyebutkan, dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 559 juta, maka seluruh kebutuhan tersebut diperkirakan sudah mencukupi. Pakaian batik ini diberikan pada 369 jemaah calon haji sebagai pembeda atau baju identitas antara jamaah dari Purbalingga dengan daerah lainnya.

Dalam acara doa bersama yang diselenggarakan di pendopo Setda Purbalingga sebelumnya, Bupati juga kembali menegaskan bahwa pelaksanaan ibadah haji, khususunya dari Purbalingga, harus zero (nol) pungutan. Untuk itu, pungutan-pungutan yang sudah terlanjur dikenakan pada jemaah calon haji, diminta segera dikembalikan.

"Sesuai aturan penyelengaran haji, Pemkab sudah menyediakan anggaran yang cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan jemaah calon haji di luar yang dibiayai BPIH. Jadi jangan lagi para jemaah dikenakan pungutan," katanya.

Bupati menyatakan, seluruh kebutuhan jemaah calon haji dinilai sudah mencukupi. Untuk itu, pungutan sebesar Rp 500 ribu yang sudah terlanjur ditarik dari setiap jemaah, akan dikembalikan pada setiap jemaah pada saat pemberangkatan. Bahkan Bupati juga menyatakan, pungutan sebanyak Rp 360 ribu yang digunakan untuk pengurusan paspor nantinya akan dikembalikan oleh pemerintah pusat.

Bupati Tasdi menyatakan, dalam acara pelepasan jemaah calon haji asal Purbalingga yang akan berangkat 12 dan 28 Agustus mendatang,  dia dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi berencana untuk mengantar dan menjemput jamaah calon haji di Donohudan.

"Hal ini kami lakukan untuk membangun kebersamaan antara umaro, ulama dan umat, termasuk para jamaah calon haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement