Senin 06 Jun 2016 19:14 WIB

Menahan Diri

EH Ismail
Foto: Daan Yahya/Republika
EH Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail 

Hari ini umat Islam di dunia, tak terkecuali Muslim Indonesia, mulai melaksanakan ibadah puasa. Selama sebulan ke depan, umat Islam diwajibkan mengatur pola makan dan minum serta berkumpul dengan suami atau istri.

Padahal, di luar bulan Ramadhan, semua hal itu bisa dilakukan kapan saja. Namun, tentu saja pelarangan dari makan dan minum serta berkumpul dengan pasangan tersebut hanyalah perintah dasar yang menyelimuti kata puasa.

Sebagaimana disampaikan dalam hadis-hadis Rasulullah Muhammad SAW, sangat banyak makna dan hikmah puasa yang bisa dipetik seorang Muslim selama menjalani Ramadhan. Menahan diri dari nafsu lahiriah, seperti makan, minum, dan berkumpul dengan pasangan, tentu hanya sebagian kecil dari makna dan hikmah tersebut.

Menahan rasa lapar dan haus secara langsung mendidik umat Islam agar senantiasa berempati pada sesama. Betapa masih banyak umat manusia yang setiap hari harus menahan lapar dan haus lantaran tak bisa mendapatkan makan. Bukan saja disebabkan lantaran tiadanya uang untuk membeli makanan, namun di beberapa lokasi, pasokan makanan memang masih menjadi suatu hal yang sulit didapatkan.

Dari aspek kesehatan, banyak penelitian ilmiah membuktikan, dengan tidak memberikan asupan makanan dan air sejak sahur sampai waktu berbuka, sama artinya dengan memberikan waktu istirahat bekerja bagi lambung. Bila diibaratkan mesin, lambung orang yang tidak berpuasa bak mesin yang selalu bekerja setiap hari. Sehebat-hebatnya mesin, ada kalanya alat tersebut juga harus diistirahatkan agar tidak rusak.

Setelah istirahat dan diberi pelumas di sana-sini, fungsi mesin akan kembali prima dan bisa kembali bekerja optimal setelah dinyalakan kembali. Demikian pula lambung manusia. Karena itu, sudah selayaknya selaku umat Islam kita harus bersyukur ada perintah berpuasa selama Ramadhan. Bukankah ini artinya Allah SWT memberikan waktu bagi lambung kita untuk beristirahat?

Terlepas dari manfaat dari sisi kesehatan tersebut, hikmah yang bisa diambil selama berpuasa adalah kesempatan untuk menahan diri. Orang yang berpuasa, apabila tidak ingin hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja, maka harus pula mampu menahan diri dari semua godaan nafsu syahwat dan perbuatan tidak baik. Bermalas-malasan, berzina, berbohong, mencuri, menyakiti sesama, apalagi korupsi, tentu tidak boleh dilakukan orang yang berpuasa.

Sejatinya, hal-hal tersebut memang dilarang olah agama bagi siapa pun dan kapan pun. Akan tetapi, terkadang datangnya Ramadhan membuat seseorang mempunyai motivasi lebih untuk menjauhi perbuatan tercela itu. Alasan takut puasanya batal, puasanya tidak diterima, atau puasa akan sia-sia bisa menjadi energi luar biasa bagi setiap pribadi untuk tidak melakukan dosa selama berpuasa. Ini pulalah yang menjadi kemuliaan bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kedatangan bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan ibadah dan iman kita kepada Allah SWT. Inilah saatnya kita menahan diri dari semua perbuatan dosa dan perilaku sia-sia. Sayangnya, di sekitar kita masih banyak fenomena yang menunjukkan bulan puasa adalah bulannya berfoya-foya. Tidak sedikit masyarakat yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli makanan dan barang-barang mewah dengan alasan mumpung bulan puasa.

Sungguh, perilaku semacam ini bukanlah hal yang dituntunkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Marilah kita jalani puasa dengan sikap sederhana. Budaya konsumtif selama puasa, dan menjelang Lebaran nanti, harus perlahan kita ketepikan demi meraih derajat takwa sebagaimana dijanjikan kepada orang-orang yang berpuasa.

Keberhasilan kita menahan diri akan menunjukkan siapa dan di mana posisi kita di hadapan Ar-Rahman. Ayo kita jadikan puasa kali ini benar-benar menjadi kawah candra dimuka agar kita senantiasa menjadi pribadi yang bisa menahan diri. Tak hanya menahan diri dari godaan dari luar, tapi juga menahan diri dari godaan dari dalam diri sendiri. Selamat berpuasa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement