Senin 30 May 2016 08:33 WIB

RI-Afrika Perkuat Kerja Sama Selatan-Selatan Lewat Pelatihan Perikanan

Ikan hasil tangkapan (ilustrasi)
Foto: europarl.europa.eu
Ikan hasil tangkapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia dan negara-negara Afrika memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan melalui pelatihan internasional di bidang perikanan terhadap enam negara Afrika, yaitu Namibia, Mozambik, Kenya, Madagaskar, Sudan, dan Zimbabwe.

"Ini merupakan bagian dari kerja sama 'capacity building' (pembangunan kapasitas) dengan negara-negara Afrika sebagai bagian dari Kerja Sama Selatan-Selatan," kata Kepala Subdirektorat Wilayah Afrika dan Timur Tengah Direktorat Kerja Sama Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Teknik Kementerian Luar Negeri Sigit Witjaksono di Bali, Senin (29/5).

Pelatihan yang bertajuk "International Workshop on Sustainable Marine Fishery Product Development for African Countries" berlangsung di Banyuwangi dan Bali pada 21-31 Mei 2016 dan diikuti oleh 19 peserta, yakni 12 dari enam negara Afrika dan tujuh orang peserta Indonesia.

Para peserta merupakan tenaga teknis perikanan, penyuluh perikanan, dan pengusaha.

Sigit mengatakan kerja sama itu akan dapat memberikan peluang positif dalam membangun kerja sama lainnya, seperti ekspor impor peralatan penangkapan ikan, seperti perwakilan Zimbabwe yang tertarik dengan alat tangkap bubu.

"Kita ingin adanya semacam munculnya kerja sama dengan adanya pelatihan 'capacity building' seperti ini karena bisa jadi seperti kebutuhan yang disampaikan salah satu peserta dari Zimbabwe keinginan untuk mendapatkan jaring bubu dari Zimbabwe. Mereka ada antusiasme semangat mempelajari, meningkatkan upaya mereka nantinya mendapat ikan di negara mereka," ujarnya.

Dia berharap ada peningkatan kapasitas bagi peserta setelah mengikuti pelatihan itu, seperti mempersiapkan penangkapan ikan, membuat alat tangkap bubu, dan proses pengolahan ikan."Kita utamanya mendorong mereka untuk lebih mempunyai kemampuan di bidang perikanan pada saat mereka di negaranya," katanya.

Dia mengatakan pelatihan itu dilakukan dengan kerja sama antara Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement