Rabu 09 Mar 2016 20:32 WIB

Biofarma Bakal Setop Produksi Vaksin Polio, Ini Alasannya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Achmad Syalaby
Petugas menunjukkan vaksin polio di Puskesmas Senen, Jakarta, Senin (7/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menunjukkan vaksin polio di Puskesmas Senen, Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kapasitas produksi vaksin PT Bio Farma, dalam setahun bisa mencapai 2 miliar vaksin. Sekitar 1,4 hingga 1,6 miliar di antaranya di dominasi vaksin polio. Namun, kebutuhan vaksin Polio akan menurun pada 2020 mendatang seiring dengan program 'Dunia Bebas Polio' pada 2020.

Mengadapi kondisi seperti itu, Bio Farma mempersiapkan diri untuk membuat vaksin-vaksin baru untuk mengganti vaksin Polio yang menjadi bagian besar produksi Bio Farma.

"Program bebas polio ini kalau berhasil maka pada tahun 2019 harus ditutup (produksi vaksin). Tugas Bio Farma sudah selesai dan akan ada misi kesehatan lainnya, " ujar Direktur Utama Bio Farma Iskandar dalam acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di halaman Kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/3).

Dalam setahun, Bio Farma bisa memproduksi 2 miliar dosis untuk sejumlah vaksin. Yang paling besar yaitu vaksin Polio yang produksinya bisa mencapai 1,4 hingga 1,6 miliar dosis."Dari Bio Farma ini memenuhi 2/3 atau 70 persen kebutuhan dunia," katanya.

Kata dia, sebelum 2020, Bio Farma harus membuat terobosan baru untuk mengganti produksi vaksi Polio yang akan menurun drastis. Salah satu upayanya yaitu dengan mempersiapkan sejumlah vaksin andalan baru seperti Pentavalen dan Rotavirus."Kami sudah tahu timing-nya dari awal bahwa vaksin Polio ini secara global akan menurun," katanya. 

Karena itu, kata dia, PT Bio Farma sudah menyiapkan vaksin-vaksin baru seperti Pentavalen, Rotavirus, dan juga vaksin polio yang injeksi. Khusus ntuk PIN Polio 2016 ini Bio Farma menyiapkan 20 juta dosis yang telah didistribusikan ke seluruh daerah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement