Selasa 23 Feb 2016 15:11 WIB

Museum Amsterdam Kembalikan 13 Ribu Dokumen Bersejarah Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ani Nursalikah
Manuskrip-manuskrip kuno (ilustrasi)
Foto: Amusing Planet
Manuskrip-manuskrip kuno (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Museum Tropen di Amsterdam, Belanda, memberikan 13 ribu dokumen bersejarah, termasuk naskah kuno ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang kemudian diberikan ke Perpustakaan Nasional.

Sebanyak 6.000 di antaranya diberikan ke Universitas Nasional Sebelas Maret (UNS) Solo atas permintaan Rektor Universitas UNS yang disetujui Mendikbud. Dokumen yang masih ada di Perpustakaan Nasional sebanyak 7.000 dokumen.

"Dari 7.000 naskah kuno dan dokumen lainnya sudah kami identifikasi dan yang masih baik kondisinya sebanyak 1.994 dokumen. Sedangkan, lainnya sudah dalam kondisi rusak dan dikembalikan ke Indonesia dalam kondisi apa adanya sehingga akan diperbaiki dulu oleh Perpustakaan Nasional," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Budi Wibowo, Selasa (23/2).

Padahal, sejak awal kami sudah pesan kepada Kepala Perpustakaan Nasional, kalau ada manuskrip atau naskah budaya Jawa dan Yogyakarta, kami mohon untuk bisa diberi. "Ternyata, tahu-tahu sudah seperti itu, yakni 6.000 dokumen diberikan ke UNS,’’ kata dia.

Di samping BPAD DIY, ternyata perpustakaan di provinsi lain juga sudah mengajukan ke Perpustakaan Nasional agar bisa mendapatkan naskah atau dokumen lain yang diberikan oleh Tropen Museum. Namun, yang disetujui hanya Universitas Nasional Sebelas Maret. Hal itu diberikan ke UNS karena sebagian koleksi yang diberikan ke UNS sudah ada di Perpustakaan Nasional.

"Semuanya akan kami dokumentasikan dalam bentuk digital library. Kamis besok (25/2), kami akan ke UNS untuk mengidentifikasi naskah kuno atau dokumen lainnya yang terkait dengan Yogyakarta dan budaya Indonesia, kami harus punya,’’ ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement