Ahad 31 Jan 2016 00:18 WIB

Bandara Soetta Jaga Ketat Penyebaran Virus dari Luar Negeri

Rep: C35/ Red: Indira Rezkisari
Personel kepolisian dari Satuan Brimob melakukan patroli di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (30/12).
Foto: Antara/Lucky R.
Personel kepolisian dari Satuan Brimob melakukan patroli di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menerapkan pengamanan ketat terhadap penyebaran virus asing yang dibawa oleh penumpang penerbangan internasional. Ketua Kantor Kesehatan Bandara Soetta Dr. Oenedo Gumarang, menjelaskan  setiap penumpang yang berasal dari negara yang sedang terserang virus tertentu diberikan Health Alert Card (HAC).

“Hingga saat ini hanya Arab Saudi yang sedang darurat virus, yaitu penyakit MERS CoV. Itu dari negaranya sendiri yang mengumumkan kewaspadaan itu,” tuturnya kepada Republika.co.id di Kantor Kesehatan Bandara Soetta, Tangerang, akhir pekan ini.

Dengan adanya peringatan tersebut, ucap Oenedo, bagi setiap penumpang yang akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi akan diberikan sosialisasi pencegahan terhadap penularan penyakit tersebut. Selain itu, penumpang yang berasal dari Arab Saudi juga akan diberikan HAC sebagai tanda bahwa si penumpang baru saja tiba dari Arab Saudi.

Dengan adanya kartu berwarna kuning itu maka ketika dia mengalami gejala-gejala yang mengganggu kondisi kesehatannya, dia dapat menunjukkan kepada dokter saat periksa untuk memudahkan identifikasi penyakit. Mengingat seseorang yang terserang MERS CoV baru merasakan gejalanya sepekan setelah terserang virusnya.

“Ada empat pesawat dari Arab Saudi setiap harinya, setiap penumpang yang turun dari pesawat penerbangan Arab Saudi selalu kami berikan HAC sebagai antisipasi. Karena kami tidak ingin kejadian seperti di Korea Selatan, si pasien tidak bilang kalau habis dari Korea Selatan. Sehingga tidak terdeteksi dan akhirnya sempat menyebar,” ujarnya.

Kendati demikian Sucipto, Kabid Pengendalian Risiko Lingkungan Kantor Kesehatan Bandara Soetta, mengaku belum pernah menemukan warga Indonesia yang terkena penyakit tersebut. Meskipun masyarakat Indonesia merupakan jamaah haji terbesar setiap tahunnya. “Masyarakat Indonesia termasuk kebal dari serangan virus, padahal tidak jarang jamaah dari Indonesia yang sudah berumur,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement