Senin 11 Jan 2016 17:53 WIB

Nelayan Keluhkan Dangkalnya Muara Sungai Cirebon

Rep: lilis/ Red: Teguh Firmansyah
Nelayan (ilustrasi)
Foto: Antara
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para nelayan di Kabupaten Cirebon mengeluhkan pendangkalan muara sungai yang terjadi di hampir semua tempat pelelangan ikan (TPI) di daerah tersebut. Pasalnya, kondisi itu membuat kapal-kapal besar tak bisa berlabuh sehingga menghambat produksi ikan tangkap.

Pendangkalan muara sungai itu salah satunya seperti yang terjadi di muara sungai Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala. Akibatnya, hanya sedikit kapal yang bersedia masuk dan menjual ikan hasil tangkapannya ke tempat pelelangan ikan (TPI) setempat.

Di TPI tersebut, ada sekitar 300 kapal nelayan. Namun, yang masuk dan menjual ikannya di TPI setempat hanya kurang dari 100 kapal yang berukuran kurang dari 10 GT.

''Saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini,'' kata Ketua Koperasi TPI Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala,  Naji Tahir, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, pendangkalan muara sungai hampir terjadi di seluruh muara TPI di Kabupaten Cirebon yang berjumlah 16 TPI. Pendangkalan cepat terjadi karena Kabupaten Cirebon dilewati banyak sungai besar yang bermuara langsung ke laut.

Aliran air dari sungai tersebut membawa endapan lumpur sehingga membuat tingkat sedimentasi di muara menjadi tinggi. Namun, penanganan pendangkalan muara tersebut menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.

 

Salah seorang nelayan di Kecamatan Gebang, Syamsul mengungkapkan, pendangkalan muara sungai di daerahnya menyebabkan kapal-kapal besar tidak bisa masuk. Padahal, kapal besar bisa membawa hasil tangkapan yang banyak karena daya jangkau melautnya yang luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement