Ahad 20 Dec 2015 06:51 WIB

Banjir Mendominasi Kejadian Bencana di 2015

Rep: Sonia Fitri/ Red: Winda Destiana Putri
Banjir
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.582 kejadian bencana di Indonesia sepanjang 2015 per 14 Desember.

Jenis bencana yang paling mendominasi yakni jenis hidrometerorlogi seperti banjir, longsor dan puting beliung.

"Namun secara keseluruhan, tingkat bencana 2015 lebih rendah dari pada empat tahun sebelumnya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam Konferensi Pers Evaluasi Penanggulangan Bencana 2015 dan Prediksi Bencana 2016 pekan ini.

Penurunan tersebut yakni sebanyak 20 persen dibandingkan 2014. Begitu pun dari segi dampak korban dan kerusakan yang ditimbulkan bencana 2015 masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia menguraikan, pada 2014 terdata 1.967 bencana, 2013 sebanyak 1.674, 2012 sebanyak 1.811 dan di 2011 sebanyak 1.633. Trend bencana terus meningkat sejak 2002 di mana jumlah bencana terdata hanya 143 kejadian.

Sejumlah dampak dari 1.582 kejadian bencana di 2015, lanjut dia, di antaranya menyebabkan 240 orang tewas, 1,18 juta mengungsi dan 24.365 unit rumah rusak terdiri dari 4.977 rusak berat, 3.461 rumah rusak tingkat sedang fan 15.927 mengalami kerusakan ringan. Selebihnya sebanyak 484 unit fasilitas umum rusak.

"Longsor adalah bencana paling mematikan, 147 orang tewas," katanya.

Lima provinsi terbanyak kejadian bencana yakni Jawa Tengah (363 bencana), Jawa Timur (291), Jawa Barat (209), Sumatera Barat (93) dan Aceh (85).

Sutopo menerangkan, kejadian gempa bumi di Indonesia bagian timur mendominasi dengan tingkat kerentanan dan infrastruktur yang masih terbatas.

Tiga gempa yang paling banyak merugikan terjadi di sorong, Alor dan Halmahera Barat. Di mana gempa berdampak 2.385 rumah rusak berat, 1.902 rusak sedang dan 5.149 rusak ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement