Rabu 16 Dec 2015 06:16 WIB

Street Photography Festival Digelar di Padang

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Street Foto Hunter Sumatera Barat bekerjasama dengan Gadge Driver Sumbar dan Event Organizer Carano menggelar "Street Photography Festival" (SPF) 2015 di Padang, 15 sampai 16 Desember 2015.

Ketua Pelaksana Street Photography Festival 2015, Muhammad Ikhwan di Padang, Selasa, mengatakan acara yang dilaksanakan di perpustakaan umum provinsi itu bertujuan untuk mengenalkan street fotografi di Sumbar dan mengenalkan Sumbar melalui pendekatan street fotografi. Selain itu, melalui kegiatan ini juga bisa berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan

Ia menjelaskan kegiatan dari Street Photograpy Festival 2015 yang bertema "Jendela Dunia Untuk Mentawai" berupa pameran foto dan lelang foto amal. Foto yang dipamerkan sebanyak 90 foto dari 10 fotografer di Sumbar.

Sementara itu, Sekertaris dan kurator Street Photography Festival 2015, Kurniadi Ilham menjelaskan, acara ini telah dirancang pada 2014.

"Kami telah merancang acara ini sehingga setiap daerah didatangi, mengenali karakter setiap daerah dan mengambil foto untuk kegiatan acara street fotografi festival ini," katanya.

Acara ini telah sosialisasikan melalui media cetak, elektronik dan Dompet Dhuafa Singgalang yang mendukung kegiatan acara Street Photography Festival 2015.

Ia mengatakan dengan acara ini maka ruang publik yang ada di Sumbar dapat menjadi destinasi wisata dan dikenal oleh masyarakat.

"Kami mengangkat tema Jendela Dunia Mentawai karena terdapat daerah di Tinambu, Mentawai yang membutuhkan bantuan," katanya. Di daerah tersebut terdapat sekolah alam yang didalam satu ruangan terdapat empat kelas sekaligus.

"Di dalam satu ruangan yang kecil terdapat empat kelas dari kelas satu sampai kelas empat. Selain itu, juga terdapat dua orang warga setempat yang diberdayakan menjadi guru untuk mengajar," ujarnya.

Ia mengharapkan melalui pameran foto ini sehingga masyarakat dapat membuka mata dan hati untuk lingkungan di sekitar. "Yang kami potret adalah kehidupan sehari-hari yang kurang diperhatikan oleh masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement