Kamis 10 Dec 2015 13:17 WIB

Hari Antikorupsi Internasional, Ruki: KPK tak Bisa Bekerja Sendiri

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Plt Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki (kedua kiri)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Plt Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Festival Antikorupsi 2015, sebagai perayaan Hari Antikorupsi Internasional yang jatuh pada 9 Desember kemarin.

Dalam acara tersebut, Plt Pimpinan KPK Taufiequrrahman Ruki mengatakan lembaganya tetap berjuang penuh memberantas korupsi dari Indonesia. Dengan mengedepankan nilai-nilai prinsip yang dipegang teguh KPK.

"KPK sampai saat ini Insya Allah tetap on the track. Kami bekerja semaksimal mungkin mengedepankan prinsip kehati-hatian, profesionalisme dan independensi," katanya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kamis (10/12).

Menurutnya KPK tidak akan gegabah dalam menetapkan sebuah kasus korupsi. Tidak ada nilai dendam atau latar belakang politik untuk menjatuhkan seseorang. Mengingat pelaku kejahatan korupsi yang terbesar merupakan pejabat pemerintahan.

Ia mengatakan melawan korupsi butuh perjuangan. Tentunya perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh KPK sebagai lembaga anti rasuah. Butuh peranan dari lembaga pemerintahan yang lain untuk mendukung penuh.

"Kami sadar KPK tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dengan seluruh komponen bangsa," ujarnya.

Dalam acara tersebut tampak hadir sejumlah pejabat negara. Di antaranya Kapolri, Menkopolhukam, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kesehatan, Menteri Industri, Jaksa Agung, Ketua DPD, Gubernur Jawa Barat, dan Wali Kota Bandung.

Festival Antikorupsi ini dimeriahkan dengan pameran dari instansi pemerintahan. Masing-masing stand menampilkan acaranya yang unik masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement