Rabu 02 Dec 2015 14:24 WIB

Muhammadiyah: Emoji Seks Bisa Ganggu Perkembangan Emosi Anak

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Bertutur lewat emoji atau emoticon sudah menjadi kebiasaan jamak. Waspadai penggunaannya agar berdampak positif pada remaja.
Foto: flickr
Bertutur lewat emoji atau emoticon sudah menjadi kebiasaan jamak. Waspadai penggunaannya agar berdampak positif pada remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap situs di internet, khususnya situs-situs yang berbau seksual. Saat ini pornografi dan pornoaksi tidak hanya tersebar dalam bentuk video, foto, dan tulisan, namun juga merebak hingga emoji (simbol-simbol yang digunakan untuk memberi ekspresi dalam pesan elektronik).

Emoji berbau seksual dapat mengganggu emosi anak-anak. ”Kecenderungannya pasti mengarahkan pengguna pada imajinasi seksual,” ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Republika.co.id, Rabu (2/12).

Akan lebih penting bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap situs-situs porno di internet dibanding memonitor status di internet yang berkaitan dengan penghinaan Presiden. Kementerian Informasi dan Informatika harus lebih aktif memagari agar simbol-simbol seks tidak masuk ke media sosial.

Saat ini emoji seksual mulai masuk dalam penggunaan pesan elektronik. Salah satu situs di internet menawarkan fasilitas emoji dengan mudah. Cukup melakukan registrasi dengan email pribadi, calon pengguna langsung bisa menggunakan emoji tersebut dalam pesan eletronik mereka.

Banyak emoji berbau seksual di sana, di antaranya emoji kondom, ranjang, sperma, sepasang kelinci yang sedang melakukan hubungan seksual, hingga pria yang sedang ereksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement